sebelum kalian baca sebaiknya baca ini dulu yaa..
Disini aku mau kasi tahu, kalo baca cerita ini jangan dilangkauin, nanti kalian gak tahu gimana jalan ceritanya, karena masih banyak banget yang nanyain, daniel siapa, jim siapa, bartan siapa? padahal aku udah jelasin mereka siapa.
Nah, buat yang tanya Bartan udah tahu apa nggak kalo Tesa hamil anak Tian, jawabannya Bartan enggak tahu, karena Tesa gak pernah bilang siapa yang menghamilinya karena di ancam sama Tian. Kalo ada yang berpikir Bartan tahu kalo Tian, dia sama sekali gak tahu. coba baca part sebelumnya, Tesa gak pernah bilang kalo Tian.
udah segitu aja hehe... nah satu lagi kalo udah baca jgn lupa vote yaa...
Mari baca, siapa yang gak sabar? Nah disini bakal tahu deh siapa yang nyulik Loka, kita lihat jawaban siapa yang bener haha...
so selamat membaca
Setelah puas mendengar pembicaraan Bartan dan Tesa yang merusak telingaku, akhirnya Tesa ikut bersama kami. Kami langsung menuju gedung tua dimana dulu Mita disembunyikan menggunakan mobilku.
Pikiranku benar-benar hanya terfokuskan pada Loka. Aku harap dia baik-baik saja sekarang. Aku hanya menginginkan dia, hanya dia yang mampu membuat kehidupan gelapku menjadi bercahaya dan untuk itu aku tidak ingin kehilangan dirinya.
Aku memelankan laju mobilku, begitu tiba di gedung tua itu, dari jauh aku melihat Aland bersama Jim dan ada seorang gadis yang Aland gendong lalu memasukkan ke dalam mobil. Apa itu Loka?
"Itu Aland, burun turun!" ucap Bartan dan aku segera turun. Hanya Tesa yang berada di mobil.
Aku dan Bartan berlari menuju Aland yang sedang berbicara bersama Jim. Lihatlah aku akan menghabisi Aland.
"Berengsek lo!" teriakku keras sekaligus menarik kasar bahu Aland dan mendaratkan satu pukulan keras di wajahnya membuat Aland tersungkur di aspal. Aland menatap tajam padaku.
"Serahin Loka, Land!" ucap Bartan.
"Jadi lo yang nyulik cewe gue, bangsat!" kataku lagi kembali menendang perutnya membuat Aland meringis dan Jim segera menarik kedua lenganku untuk menjauh dari Aland yang berusaha untuk berdiri.
"Dan selama ini lo yang udah jadi orang bertopeng itu, hah?!"
"Orang bertopeng? Apa maksud lo?"
"Gak usah bohong lo, bangsat! Lo kan yang selama ini nyerang gue dan mau bales dendam sama gue!" kataku lagi berusaha maju namun Jim menahan kuat lenganku.
Aland berdiri, dia menatap sengit padaku. "Sekalipun gue gak pernah nyerang lo dengan cara banci kayak gitu!" teriaknya keras membuat aku terdiam.
Jika orang bertopeng itu bukan Aland, lalu siapa?
"Siapa cewe di dalam mobil lo, hah? Itu Loka,'kan?" tanyaku berusaha mengatur emosiku. Napasku memburu hebat karena tidak tenang memikirkan keadaan Loka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA Warning ⚠ Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas. Asmaraloka : Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...