32. ASMARALOKA

179K 19.5K 7.2K
                                    

Oke, di sini semuanya bakal di mulai saat kehancuran!

Siapin hati kalian dan kata-kata terbaik untuk Nako sialan! Haha.

Buat yang nanya, Loka bunuh diri apa enggak, temukan jawabannya di part ini.

Sebenarnya, mau up besok. Tapi karena komen kalian buanyak jadi up hari ini.
..


Nako's Pov

Tidak ada yang bisa baik-baik saja disaat semua dunianya hancur. Hatinya babak belur. Semesta semakin menabur garam pada sebuah luka. Aku tahu dia hancur dan membutuhkan seseorang untuk ada didekatnya. Tapi, maaf, aku tidak bisa. Kami sama-sama hancur. Dan kami tidak mungkin bisa menciptakan dunia yang berwarna. Hubungan kami terlalu toxic, penuh dengan pertengkaran dan terkadang aku memperlakukannya dengan kasar.

Aku memang mencintainya bahkan sangat mencintainya. Hanya dia yang kuharapakan. Dan sekali lagi aku katakan kami tidak bisa.

Pagi ini telingaku sudah panas mendengarkan bisikan yang ditujukan untuk Loka atas video yang telah menyebar. Aku tidak tahu pasti siapa orang yang sudah menyebar video itu. Yang jelas semenjak video itu tersebar Loka semakin dibicarakan termasuk Aland. Dan aku benci mendengarnya.

Kakiku masuk ke dalam kelas. Seminggu ini aku sama sekali tidak melihat Cristian karena pria itu sedang berlatih untuk pertandingan basket bulan depan. Dan apa Cristian bertanggung jawab pada Tesa?

"Eh guys, ada berita baru nih. Ada cewek bunuh diri di jembatan tadi malam."

Langkahku terhenti begitu saja saat aku mendengar Inggi bersuara keras dan memberitahu teman sebangkunya. Jantungku berdegup kencang, dadaku seketika sesak saat aku membayangkan kejadian beberapa tahun lalu, saat Mita bunuh diri dan sekarang akan terjadi lagi padaku? Apa itu Loka?

"Denger ni ya, gadis remaja bunuh diri di jembatan. Saat sudah ditemukan gadis berpakaian hitam dengan celana jeans biru itu sudah tidak bernyawa, seluruh tubuhnya membiru."

Seolah peka dengan yang terjadi, kakiku langsung berjalan keluar kelas. Setiap derap langkah yang ku ambil saat itu pula dadaku sakit, tubuhku terasa lemas. Aku berharap itu bukan dirinya. Cukup Mita yang pergi meninggalkanku dengan cara bunuh diri. Jangan dirinya, aku masih ingin melihatnya bahagia meski tanpa diriku.

Seluruh pasang mata menatapku saat aku masuk ke dalam kelas Loka. aku tahu mereka pasti terkejut atas kedatangaku tiba-tiba. Aku melihat Alena duduk sendiri di bangkunya membuat aku menghampirinya. Karena hanya dia yang berteman dengan Loka.

"Loka mana?" tanyaku cepat pada Alena.

Dia menggeleng. "Loka belum dateng."

Jawaban yang membuat aku menggebrak mejanya, kemudian aku keluar. Satu tanganku menarik rambutku dan satu lagi dengan tergesa merogoh ponselku di saku celana. Aku mencari namanya dan saat aku menelponnya saat itu aku mengerang marah. Nomornya tidak aktif. Sial! Ini semua salahku.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang