Maaf ya lama update, aku lagi sibuk banget :( ini aku usahin biar update.. semoga masih setia ya... dan makasih udah ngertiin aku :)
Seperti biasanya ya.. jgn lupa VOTE dan KOMEN kalian ya.. gratis tanpa dipungut biaya..
HAPPY READING!
Dia milikku dan jangan berani sentuh dia!
"Selamat bersenang-senang." Mita melambaikan tangannya padaku bersamaan langkah kaki yang kian menjauh keluar dari ruangan ini bersama Livia. Mereka menutup pintu dan meninggalkanku berdua dengan Daniel di sini. Aku ketakutan, sungguh.
"Nako, kamu dimana?" mohonku. Aku berharap Tuhan mengirimkan Nako untukku.
"Kita gak perlu pemanasan!" tukas Daniel, dia melepas kasar ikatan di tanganku. Kemudian menggendong tubuhku dengan kedua kaki terikat dan menghempas tubuhku hingga aku terbaring di ranjang yang sudah usang karena lama tidak terpakai.
Aku memukul keras tubuh Daniel saat dia melepas paksa hoodie yang kupakai. Namun, Daniel tidak menghiraukan dia justru mencengkram kedua lenganku di atas kepala, lalu mengikatnya dengan kuat membuat aku merasakan kesakitan.
"Aku mohon jangan, Daniel!" berontakku saat Daniel merobek hoodieku dengan pisau di saku celananya.
"Lo mohon dan nangis darah pun, gue gak bakal lepasin lo! Gue suka sangat suka sama lo! Kalo lo gak bisa sama gue, maka gue gunain cara ini biar gue bisa milikin lo!"
Aku terus menangis, tanpa bisa berbuat apapun. Hanya satu yang kuharapkan, Nako datang tepat waktu. Namun, semuanya tidak seperti yang kuharapkan karena Daniel telah berhasil melepas hoodieku. Menyisakan tanktop putih dan celana pendek sebatas paha. Jujur, aku merasa seperti wanita murahan sekarang.
"Ingatlah, kalo malam ini akan menjadi malam terpanjang untuk kita, sayang!"
Daniel berdiri, dia langsung merangkak naik ke atas ranjang dan menindih tubuhku. Tanpa aba-aba Daniel menyerang paksa bibirku. Dan aku berusaha untuk tidak membiarkan dia bermain dengan bibirku, aku mengatup rapat bibirku. Sampai akhirnya aku mendengar bantingan pintu yang cukup keras membuat Daniel menghentikan aksinya dan menoleh ke arah pintu.
"Bangsat!"
Aku menelan kasar ludahku, saat seseorang masuk lalu mengambil vas bunga di meja dan berjalan cepat ke arah Daniel yang sedang turun dari rajang, lalu vas bunga itu menghentam keras kepala Daniel membuat Daniel tersungkur di lantai bersama darah yang mengucur deras dari kepala.
"Nako!" Aku memanggil nama Nako, dia sedang menghajar habis-habisan wajah Daniel.
"Berani lo sentuh milik gue, hah?!" Bugh! Nako memukul keras rahang Daniel membuat sudut bibirnya berdarah. "Gue gak nyangka orang kayak lo bakal jadi bejat kayak gini!" Bugh. "Inget, orang yang sentuh Loka, gak bakal gue biarin dia hidup!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA Warning ⚠ Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas. Asmaraloka : Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...