Jangan lupa vomment ya😘
Happy reading💞
🍂🍂🍂
"Bunda ngga capek apa pindahin sekolah Nana terus?" Nana yang merengek sambil memakan camilan dengan toples diatas pahanya membuat Fares yang tengah duduk disampingnya menggeleng pelan.
"Heh! Harusnya bunda yang tanya sama kamu! Kamu ngga capek apa berantem sama ngajak ribut terus anak orang?" Izel menyilangkan kedua tangannya dengan mata yang masih fokus pada anak gadisnya.
"Fares tuhka--"
"Udah cukup! Ngga usah ngadu-ngadu sama Fares! Kamu juga Fares, stop manjain anak badung ini! Dia kapan belajarnya kalo kelakuannya aja begitu Res? Pusing tante!"
"Kalo pusing ngga usah dipikirin lah bun, bawa santai aja." Nana menaikturunkan kedua alisnya yang membuat Izel dan Fares menghela nafas.
"Fares udah pernah bilang kan tan? Bona emang udah seharusnya satu sekolah sama saya dari dulu."
"Hah? Ap--apa? Bun...jangan bilang kalo--"
"Iya bener! Kamu bunda pindahin kesekolah baru alias sekolahnya Fares. Gimana? Senengkan kamu?"
"Tap--tapi bun kan Nana udah bilang Nana ngga mau satu sekolah sama Fares! Huwaaaa..." mulut Nana langsung dibekap Fares agar suaranya rengekannya tak semakin keras.
"Diem atau gue sumpel mulut lo pake kaus kaki?" ucapan Fares berhasil membuatnya bungkam.
"Bun...ayolah cari sekolah lain. Ya ya ya?"
"Ngga ada! Kalo kamu satu sekolah sama Fares, seenggaknya ada yang bisa jagain kamu buat ngga bandel. Ya kan Res?" ucapan Izel langsung dijawab anggukan kecil oleh Fares.
"Bun--"
"Udah sekarang mending kamu ganti baju sana ke kamar, sama panggil Jino buat makan."
Nana langsung memberengutkan wajahnya, namun tetap menuruti perintah Izel untuk naik kekamarnya dan memanggil Jino, sang adik.
"Res makan dulu gih. Tante udah masak menu kesukaan kamu."
"Giliran ke anak sendiri aja ngomel terus. Dasar bunda!" dumelnya dalam hati.
Saat sampai dilantai atas, Nana langsung membuka pintu yang bercat coklat yang sontak membuat pemilik kamar tersebut menggeram, "kak! Lo kebiasaan kalo masuk tuh ketok pintu dulu napa! Kalo gue lagi ganti baju gimana?"
"Yeh serah gue lah curut, lagian ngga akan nafsu gue sama badan triplek lo! Udah lo turun sana. Disuruh makan sama bunda!"
"Iye bentaran lagi. Udah sana lo mandi! Bau busuk lo menuhin kamar gue!"
"Yeh sianying. Awas aja!"
Brakkk...
Nana menutup pintu dengan keras yang mengundang teriakan sang bunda, "NANA! PELAN-PELAN NUTUP PINTUNYA! ITU DIBELI PAKE DUIT BUKAN PAKE DAUN!"
Ia tak menghiraukan teriakan Izel, dan langsung berlari kecil kekamar yang berada tepat disamping kamar adiknya.
Setelah selesai mandi dan mengganti pakaiannya dengan menggunakan hotpants dipadukan dengan croptee yang merupakan style santainya ketika berada dirumah.
"Udah pada selesai makannya?" Nana bertanya saat melihat Izel yang sedang mencuci piring kotor.
"Udahlah, lo nya aja yang lama mandinya." jawab Jino sambil memutar kedua matanya malas.
"Kamu makan sendiri aja kak. Atau mau bunda ambilin?"
"Ngga bun, ntar aja deh Nana belum terlalu laper," Ia malah melangkah ke sofabed dan menghampiri Fares yang sedang menonton tv.

KAMU SEDANG MEMBACA
BONANZA [Completed]
Teen Fiction[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 2nd Disarankan membaca cerita GRIZELLE terlebih dahulu. -- Bonanza Dandil Dimitri, anak sulung dari pasangan Gavandra Adilhaq Dimitri dan Grizelle Danisya Roger yang merupakan gadis pemberontak...