Part 59

28.5K 1.6K 345
                                        

Part ini panjang loh, jangan lupa komen di tiap paragraf-nya yaaa💙

Happy reading.

🍂🍂🍂

Tiga tahun kemudian.

Gadis cantik dengan tubuh semapai yang digandrungi para mahasiswa dikampusnya tengah uring-uringan karena sudah kesekian kali telpon dan chat-nya tak digubris oleh sang pacar.

Ingin sekali saat ini juga ia mendatangi gedung fakultas pacarnya yang sibuk akhir-akhir ini karena jurusan yang diambilnya di salah satu Universitas ternama di Jakarta.

"Udahlah Na, mungkin kak Fares lagi praktek atau ngerjain tugas, jadi ngga megang hp."

"Ya tapi dia hampir tiap hari cuekin gue kayak gini, Ken. Gimana ngga kesel gue."

Nana dan Niken memang berteman sampai saat ini, Niken juga salah satu teman yang Nana percayai selain Jihan yang sama-sama satu kampus juga dengan keduanya. Walaupun ketiga sahabat itu satu kampus, namun jurusan yang mereka ambil berbeda.

Nana memilih mengambil jurusan psikolog, karena alasan dasarnya yaitu Nana ingin lebih tau dan memahami kepribadian orang-orang sekitarnya melalui teori-teori yanga ada dalam ilmu psikologi. Selain itu, Nana juga ingin emosinya lebih terkontrol, tak seperti waktu remajanya yang mana segala masalah membuat tangannya gatal ingin memukul siapapun.

Saat berpacaran dengan Fares sampai saat ini yang mana hubungan mereka telah menginjak tahun ketiga, Nana memang telah berubah menjadi cewek kalem, semua kegiatan bar-barnya telah ia tinggalkan, mulai dari keluar dari geng Death Angel's, namun hubungan pertemanan dengan anggota geng itu masih terjalin cukup baik, juga kegiatan balapan liarnya yang tak pernah Nana lakukan lagi. Walaupun sebenarnya kadang-kadang Nana nimbrung untuk ikut acara touring bersama Jino dan teman-teman geng motornya saat Fares disibukan dengan kuliahnya.

"Lo pada lagi nunggu gue ya?" suara Jihan yng baru datang menghampiri Nana dan Niken yang tengah duduk di kantin kampus.

"Nah berhubung lo udah dateng, Han. Gue mau ke ruang dosen dulu ngumpulin tugas laporan."

"Oke," sahut Nana dan Jihan serentak.

"Kenapa muka lo bete gitu?" tanya Jihan sambil mengikat rambutnya.

"Ck, biasa."

"Fares? Astaga, udahlah Na gue kan udah sering bilang sama lo kudu banyak-banyak sabar kalo punya cowok calon dokter. Anak kedokteran itu tugas nya bejibun, termasuk si Fares. Gue yakin dia ngga akan macem-macem juga." ya, memang Jihan sering menasehati Nana agar bisa lebih pengertian terhadap Fares, namun semakin kesini, Nana semakin sering nethink pada pacarnya itu entah karena hal apa, yang jelas ketakutan Nana akan kehilangan Fares semakin terasa.

Apalagi Fares juga salah satu mahasiswa cowok yang terkenal pintar, tampan, juga sifat dinginnya yang sering membuat para cewek penasaran dengan sosoknya, berdasarkan rumor di kampus.

Nana menghembuskan napasnya, "kayaknya gue butuh refreshing deh, Han."

"Yaudah kapan-kapan kita jalan-jalan ke pantai, gue juga suntuk baca buku tentang hukum terus. Pening pala gue anjir."

"Hakim abal-abal lo," Nana terkekeh, Jihan memang mengambil jurusan hukum, dan yang lucunya lagi Nana sering mendapati keluhan Jihan yang mumet karena harus mempelajari tentang perundang-undangan juga hal lain yang berkaitan dengan hukum. Dan sering juga Jihan mengeluh karena telah salah mengambil jurusan menurutnya. Ada-ada aja.

Jika Jihan mengambil jurusan hukum, Niken mengambil jurusan Ekonomi dan Bisnis, yang mana Niken bercita-cita untuk menjadi business woman dimasa depannya.

BONANZA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang