Lagi gabut, jadi double up☺
Jangan lupa vomment☺
🍂🍂🍂
Seluruh murid dilorong kelas kini tengah memperhatikan Nana. Bagaimana tidak? Ia dengan entengnya baru tiba disekolah saat jam istirahat, tapi bukan hal itu yang jadi perhatian.
Kehadiran Andra yang mengantarnya sampai lorong kelas membuat para siswa membicarakannya. Dan yang paling heboh adalah beberapa siswi melihat Andra dengan wajah mupeng-nya.
Apalagi, setelan Andra yang mengenakan celana jeans dan kaus oblong serta jaket bomber membuat penampilannya makin menawan.
"Ayah, udah anter sampe sini aja. Nanti yang lain makin heboh, males!"
Andra terkekeh pelan lalu mengacak rambut Nana, "yaudah iya, kamu masuk kelas gih. Nanti pulangnya perlu ayah jemput?"
"Ah engga. Nana bareng temen kok,"
Andra mengangguk lalu berjalan ke parkiran mobilnya. Sebenarnya Nana bersyukur, karena kalau bukan karena Andra, ia mana bisa masuk sekolah di jam segini. Ayahnya itu memang sangat pandai membuat orang lain percaya.
"Tadi itu pacar lo ya Bona?" tanya Niken yang entah sejak kapan ada disampingnya dan mereka berjalan beriringan.
"Ap--apa lo bilang? Pacar? Sinting lo!" Nana menghentak-hentakan kakinya, ia juga mendengar beberapa murid yang masih menggosipkannya.
"Gila! Anak baru itu cowoknya cakep bangett!"
"Iya kayak orang bule jir. Kalopun udah keliatan dewasa tapi beuh sexy."
"Sssttt. Udah ada yang punya woy. Jangan keras-keras, nanti pacarnya denger bahaya."
"Bisa dapet cowok secakep itu dimana ya kira-kira?"
"Disini juga ada kali. Kak Fares kan ngga kalah cakep tau!"
"Iya tuh bener, kak Sergio juga keren parah, eh kak Jordan juga baik terus humble. Banyak lah disini."
Telinga Nana yang sudah benar-benar panas dengan gosip-gosip tak bermutu disekitarnya langsung menghentakan kaki dan berdehem agar berhasil mengambil perhatian yang lain.
"INI WAKTUNYA LO PADA MAKAN, BUKAN NGEBACOTIN HIDUP ORANG LAIN! PAHAM?! DASAR PADA KURANG KERJAAN!"
Para murid yang mendengar Nana berteriak marah langsung bungkam dan pergi menjauh, takut kalau Nana tiba-tiba mengamuk. Dari mereka, sedikit banyak yang tau Nana dari kasus pada saat ia membuat Nindi cedera.
"Kalo bukan pacar lo terus dia siapa Bona? Kakak lo ya?" Niken terus mencecar Nana dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat Nana risih. Nana lebih memilih untuk tak menghiraukan Niken dan duduk dibangkunya saat tiba dikelas.
"Terus aslinya lo udah punya pacar belum Bona?"
"Lo bisa ngga sih ngga usah kepo sama hidup gue?!" bentakan Nana tak membuat Niken takut. Niken malah tersenyum karena ia sudah mulai terbiasa dengan sikap dingin Nana.
"Gue kepo karena gue pengen jadi temen lo Bona. Jadi gue akan terus-terusan dan ngga akan berhenti nanya hal-hal lain sama lo."
Bibir Nana menyeringai, "temen? Apa yang bikin lo sebegitu antusiasnya buat berteman sama gue?"
Niken yang ditatap Nana intens langsung salah tingkah, "emm ... Gue suka sama sikap lo yang ngga takut sama siapapun. Lo bisa bebas ngelakuin apapun semau lo dengan enjoy. Dan juga gue tau kalo lo itu sebenernya baik."

KAMU SEDANG MEMBACA
BONANZA [Completed]
Teen Fiction[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 2nd Disarankan membaca cerita GRIZELLE terlebih dahulu. -- Bonanza Dandil Dimitri, anak sulung dari pasangan Gavandra Adilhaq Dimitri dan Grizelle Danisya Roger yang merupakan gadis pemberontak...