"Kak, buka dulu pintunya. Kita ngobrol yuk sayang?" sedari tadi Izel telah mencoba mengetuk pintu dan membujuk anak sulungnya. Namun Nana tetep kekeh tak mau keluar dari kamarnya.
Tak ada cara lain, Izel langsung menguhubungi Fares agar dapat membantunya untuk membujuk Nana. Ia khawatir Fares akan terganggu karena ini memang sudah waktunya jam tidur. Namun saat sambungan pertama, Fares langsung menjawabnya.
Ada apa tante?
Maaf tante ganggu malem-malem gini Res.
Ah engga tan, saya juga belum tidur.
Kalo gitu, kamu bisa dateng kerumah sebentar ngga sekarang?
Bisa, Fares langsung kesana tan. Tunggu ya.
Bip.
Sebelum Izel kembali turun, ia mengecek keadaan Jino, dan ternyata anak bungsunya itu masih tertidur lelap.
Tak lama, Izel mendengar suara Fares dari lantai bawah tengah memanggilnya. Dengan segera, ia menutup pintu kamar Jino dan langsung turun kebawah.
"Duduk dulu Res."
Fares mengangguk, "ada apa tante? Bona kenapa?" Fares memang sangat tahu kalau Izel memanggilnya tiba-tiba begini pasti ada sesuatu yang tidak beres telah terjadi.
"Ayahnya Nana dateng Res. Nana marah sama tante karena dia pikir tante ngga menuhin permintaannya dia buat ngga nerima ayahnya lagi. Padahal dia salah paham sama tante. Dari tadi tante udah bujukin dia buat ngajak ngobrol ngga digubris sama sekali Res."
Fares tiba-tiba merasa ngeblank, permasalahan kali ini memang cukup rumit, ia harus memikirkan solusi agar hubungan Izel dan Nana kembali normal.
"Tante, kalo menurut saya sebaiknya Bona dibiarin buat nenangin dirinya dulu. Tante tau sendiri kan? Emosi dia yang emang susah buat dikontrol malah akan bikin semuanya tambah runyam kalo misalnya dia dipaksa buat ngobrol sekarang. Besok kalo tante masih ngga bisa ngajak Bona buat bicara, biar saya yang nyoba buat ngobrol sama dia."
Izel menghela napas dan mengangguk lemah, "yaudah kalo gitu. Kamu pulang lagi istirahat besok juga kan sekolah. Atau mau nginep disini?"
"Saya pulang aja tan. Kalo ada apa-apa tante telpon Fares aja ya?"
"Makasih ya Res?"
Fares mengangguk lalu berdiri dan pamit pulang.
Izel membaringkan tubuhnya di sofabed, kejadian tadi benar-benar membuatnya syok. Bagaimana tidak? Ia benar-benar terkejut dengan kedatangan Andra yang sangat tiba-tiba.
#Flashback on
"Besok kamu jangan sekolah ya dek? Badan kamu demam gini," Izel sangat khawatir karena setelah pulang sekolah Jino yang langsung terbaring lemas di kamarnya. Ia bilang kalau kepalanya pusing dan badannya demam. Dengan cepat Izel langsung mengompresnya sambil mengganti baju seragamnya dengan kaos.
Setelah itu Izel menyuapi anak lelakinya makan walaupun dengan porsi sedikit, dan menyuruhnya meminum obat dengan susah payah karena Jino yang memang sangat benci obat-obatan dalam bentuk apapun.
Saat menjaga Jino yang sudah tertidur lelap, Izel mendengar suara bel rumah yang bunyi berkali-kali. Ia segera turun kebawah lalu membuka pintu dengan cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
BONANZA [Completed]
Teen Fiction[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 2nd Disarankan membaca cerita GRIZELLE terlebih dahulu. -- Bonanza Dandil Dimitri, anak sulung dari pasangan Gavandra Adilhaq Dimitri dan Grizelle Danisya Roger yang merupakan gadis pemberontak...