Part 18

21.7K 1.4K 199
                                    

Nana kini tengah menyenderkan kepalanya di bahu Fares yang sedang menyetir motor. Mereka berdua tengah pulang bersama, "jangan ileran di pundak gue Bon."

Detik itu juga geplakan pelan Nana layangkan di kepala Fares yang ditutupi helm fullfacenya.

"Res, gue mau jajan. Laper." rengek Nana yang memang perutnya terasa lapar kembali.

"Sebut aja. Gue anter." jawab Fares santai.

"Gue pengen cilor ya Res, sama--"

CKITTT

Fares yang mengerem motornya tiba-tiba langsung membuat tubuh Nana kembali berbenturan dengan punggung Fares.

"Lo--"

"Jajan yang lain Bona!" potong Fares yang kini kepalanya tengah menoleh kebelakang, dan matanya menatap Nana serius.

"Emang kenapa sama cilor Faresta?" Nana benar-benar gondok dengan Fares yang terus mempermasalahkan hal-hal kecil seperti sekarang ini.

"Ngga sehat. Nanti lo juga bisa bisulan kalo kebanyakan makan telor. Jadi, ganti yang lain!"

Nana ingin sekali mengutuk Fares sekarang juga, tapi berdasarkan pengalamannya, semua kutukan yang selalu ia rapalkan tak pernah satupun berhasil. Dengan perlahan ia mengatur napasnya, bagaimanapun Nana tak akan membuat masalah dengan Fares untuk hari ini, karena ada sesuatu yang akan ia lakukan.

"Yaudah gue mau bakso ikan. Yang diujung perempatan sana. Si emang grobaknya warna ijo."

Fares mengernyit, "bakso ikan? Ikan apa?"

"IKAN PAUS! IKAN LUMBA-LUMBA! IKAN BUNTAL! IKAN SAPU-SAPU! SEMUANYA ADA! PUAS LO?! Bener-bener sampe ikan aja ditanyain segala!" ternyata tetap tidak bisa. Nana akui ia sangat teramat lemah untuk menahan kesal. Apalagi menahan kekesalannya terhadap Fares.

"Ngga, udah lo ikut gue aja. Gue pilihin jajanan yang udah dijamin sehat," Fares kembali melajukan motornya.

"Tadi katanya suruh sebut aja! Astaga, lo bener-bener bentuk dosa nyata gue didunia Res!" dumel Nana sambil menutup kaca helmnya.

Motor Fares berhenti di sebuah angkringan.

"Disini lo bisa pesen apa aja. Karena jajanan disini bersih, gue jamin." Fares langsung menarik Nana yang masih memasang wajah masamnya.

"Lo mau pesen apa Bona?" tanya Fares saat mereka telah duduk di meja ujung dengan posisi berhadapan.

Nana melihat selembar menu yang membuat rasa laparnya seketika turun saat membacanya. Bagaimana tidak? Di daftar menu tersebut hanya tertera siomay, batagor, steak salad, sandwich, gado-gado, kebab, yang jelas-jelas sangat membosankan menurut Nana. Fares benar-benar telah menjajah hidupnya!

"Gue tau lo pasti bingung. Jadi mending gue pesenin steak salad aja dan minumnya air putih. Oke?"

Nana lebih memilih bungkam. Namun Fares tetap pergi ke kasir untuk memesan sekaligus membayarnya.

Kepekaan Fares akan minus kalau soal perasaan Nana dengan pilihan makanannya. Ia akan benar-benar tak peduli Nana menyukainya atau tidak, yang ia harus pastikan adalah kehigienisannya. Tidak adil bukan?

BONANZA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang