"Terus gimana reaksi anak-anak lo Zel?" tanya Vika yang baru selesai mendengarkan curhatan Izel perihal kedatangan Andra dihidupnya kembali.
"Awalnya Nana marah, tapi gue juga ngga tau anak itu langsung tiba-tiba bisa nerima kehadiran ayahnya gitu aja. Kalo Jino, yang gue liat dia langsung bisa wellcome ke Gavan."
Vika mengangguk paham, "gue yakin sih Andra punya cara buat bisa ngedeketin diri sama anak-anak. Lo juga pasti tau kan dia ngga akan nyerah gitu aja buat ngedapetin sesuatu yang dia mau?"
"Justru itu Vik, gue takut." ucap Izel dengan lirih.
"Gue rasa lo cukup jalanin aja dulu sama apa yang ada di depan mata lo sekarang, Zel. Maksud gue jangan nethink dulu sama hal yang belum tentu terjadi."
"Gue cuma takut ngga bisa ngendaliin perasaan dan diri gue sendiri, Vik."
"Trust me, everything it's gonna be okey. Situasi sekarang dan dulu itu berbeda Zel. Andra juga ngga bisa terus-terusan egois dan maksain apa yang dia mau. Gimanapun untuk saat ini, Nana dan Jino adalah prioritas kalian. Iya kan?"
"Hm, lo bener Vik. Kebahagiaan anak-anak adalah prioritas gue."
"Justru itu, dan gue rasa lo perlu ngobrol lebih lama sama Andra. Maksud gue, lo ngobrol sama dia tanpa melibatkan ego yang bakal ujung-ujungnya bikin kalian debat atau ribut lagi. Mungkin dengan begitu kalian berdua bisa nyelsein masalah yang lalu-lalu dan memulai hidup baru. Hidup baru tanpa ada dendam atas sesuatu yang belum kalian utarakan satu sama lain."
Izel tersenyum singkat, "gue akan berusaha untuk itu. Thanks ya Vik, lo selalu bisa bikin gue tenang."
"Lebay lo, bambang! Udah mending kita ke dapur aja bikin cake buat anak-anak. Gue punya resep baru, dan dijamin enak. Kuy ngga?"
Izel terkekeh, "kuy dong!"
•••
Nana telah siap dengan setelannya. Nana akan ke tempat dimana ia dan Jihan telah berjanjian.
Gue otw. Lo dimana Han?
Rencananya, Nana akan naik ojol. Ia tak berniat membawa mobil karena Jihan akan mengantarnya pulang nanti. Ponselnya bergetar, dan baru saja mendapat balasan dari Jihan.
Gue udah mau sampe keleus.
Yauda tunggu.
Nana langsung keluar rumah sambil menunggu driver ojol yang dipesannya tiba. Namun saat sedang menunggu, Nana melihat mobil Andra yang tengah ngebut dan langsung berhenti tepat didepannya.
Aduh gawat! Pake ada ayah segala! Gimana ini?! Ucap Nana dalam hati.
"Kamu mau kemana kak?" tanya Andra yang baru saja keluar dari mobilnya.
"Eh ayah. Anu ... Nana mau main. Ayah mau ketemu bunda? Atau mau ketemu Jino? Kalo bunda belum pulang, masih di toko kue. Kalo Jino ngga tau deh, kayaknya dia masih ada ekskul deh disekolahnya."
Andra tersenyum tipis, "kalo gitu ayah pengen ketemu kamu aja."
Nana tersenyum kikuk, "tapi kan Nana mau pergi ayah."
"Kan biar ayah yang anter kamu sekarang. Yuk naik?"
Dengan cepat Nana menggeleng, "Nana udah pesen ojol ayah--ah tuh dia udah sampe."
KAMU SEDANG MEMBACA
BONANZA [Completed]
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 2nd Disarankan membaca cerita GRIZELLE terlebih dahulu. -- Bonanza Dandil Dimitri, anak sulung dari pasangan Gavandra Adilhaq Dimitri dan Grizelle Danisya Roger yang merupakan gadis pemberontak...