Nana mengunyah makanannya dengan malas, tentu saja! Karena didepannya saat ini ada Niken yang juga sedang makan sambil sesekali tersenyum kearahnya.
Saat ini tengah jam istirahat, dan tadinya Nana tengah asyik makan sendiri di kantin. Tapi Niken tiba-tiba saja datang dan duduk didepannya.
Bagaimanapun, Nana tak mungkin menolaknya karena ia telah berjanji akan menerima Niken menjadi temannya, ingat ya hanya teman.
Tiba-tiba suasana kantin menjadi riuh. Terutama suara bisikan para murid cewek dan pekikan mereka bisa terdengar. Nana kini paham, keriuhan suara itu terpusat pada segerombolan cowok yang jelas saja menjadi most wanted sekolah.
Jejeran cowok itu adalah Fares yang berjalan didepan tengah, Leo yang disamping kiri Fares, dan Lingga dan Chiko yang berada di samping kanan Fares. Tapi tunggu, tak hanya mereka berempat. Di jajaran kedua ada Sergio, Jordan, dan dua orang cowok yang tak Nana ketahui namanya.
"Gila gila. Pangeran-pangeran sekolah dateng semua. Surga dunia emang memabukan ya?" Nana menatap jijik ekspresi Niken yang menurutnya sangat lebay.
Apa kata dia?
Pangeran?
Surga dunia?
Helaaaw!!!
"Pesona kak Fares emang bener-bener bikin para cewek lupa diri."
"Kak Sergio juga ngga kalah ganteng, senyum tipisnya langka banget."
"Kak Leo juga, dia--"
"STOP!" Nana berteriak keras yang sontak membuat seisi kantin langsung berfokus kearahnya.
Apalagi Niken, ia tersentak kaget karena kini mata Nana menghunus tajam menatapnya.
"Lo terpesona kan sama mereka?" Nana bertanya pada Niken. Sedangkan yang ditanya hanya diam membeku, Niken sangat sadar bahwa hampir seluruh mata tertuju kearahnya dan ia benar-benar malu sekarang.
Tanpa menunggu jawaban Niken, Nana menarik lengannya dan berjalan hingga berhenti tepat dihadapan para cowok yang katanya most wanted SMA Pelita itu.
Niken mencoba melepaskan tangannya dari Nana, namun gagal. Kini perasaan Niken tiba-tiba menjadi was-was.
Nana menatap Niken lalu beralih pada Fares yang kini juga sedang menatapnya seolah bertanya-tanya juga Sergio yang kini sedang tersenyum pada Nana.
"Ada apa Nana cantik?" tanya Leo dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Res, pawang lo dateng nih." ejek Chiko yang dijawab gelak tawa oleh Lingga dan Leo.
"Kita ketemu lagi, tukang ngintip." jelas, itu suara Jordan si cowok mesum dengan tampang tanpa dosanya.
"Gue cuma mau bantuin temen gue."
Nana kembali menatap Niken, yang ditatap hanya menggeleng lemah seolah memohon untuk Nana tak mengatakan dan berbuat macam-macam.
"Niken, gue kasih kesempatan lo buat muji cowok-cowok yang kata lo ganteng tadi. Waktu dan tempat dipersilahkan." Nana tersenyum sinis sambil menekan kata 'cowok' yang ia ucapkan sambil membalas tatapan para cowok dihadapannya dengan santai.
"Bonanza--" Niken memanggil Nana yang beranjak menjauh. Namun tiba-tiba Jordan menghalangi jalannya. Nana hanya melipat tangannya sambil memiringkan kepalanya dengan senyum sinis menatap Jordan.
"Lo ada wakt--"
DUK
"Awshhh sak--kith anjing! Ot--tong gue!" tendangan Nana pada kemaluan Jordan makin membuat suasana heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BONANZA [Completed]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 2nd Disarankan membaca cerita GRIZELLE terlebih dahulu. -- Bonanza Dandil Dimitri, anak sulung dari pasangan Gavandra Adilhaq Dimitri dan Grizelle Danisya Roger yang merupakan gadis pemberontak...