Nana menikmati hembusan angin malam yang menerpa wajahnya. Sejam setelah kejadian pengakuan Fares, Nana langsung memilih pulang walaupun Fares telah berusaha menahannya agar Nana mau mendengar penjelasan cowok itu.
Nana tak siap, kalau harus tau lebih jauh tentang kebrengsekan Fares. Hatinya yang sudah patah, tak akan dibiarkan remuk oleh orang yang sama. Bagi Nana, patah hati telah merusak akal sehatnya.
Sebuah tangan melingkar dibahu Nana membuat sang empu terkejut, namun setelah menghirup aroma tubuh khas orang yang tengah memeluknya, Nana tentu hapal.
"Ayah..." suara Nana terdengar lirih, walau sedari tadi Nana sudah tak menangis lagi.
Tak ada jawaban, Nana merasakan sebuah kecupan hangat di kepalanya.
Andra langsung membalikan tubuh Nana dan merengkuh putrinya itu dengan menyandarkan kepala Nana di dada bidangnya. "Maaf, ayah baru datang."
Nana membalas pelukan Andra, menghirup lama aroma Andra yang berhasil menenangkannya.
Keduanya cukup lama berpelukan, seolah menyampaikan kerinduan satu sama lain.
"Apa semua cowok itu emang brengsek, ayah?" setelah beberapa menit, Nana mulai bersuara. Pertanyaannya berhasil membuat mata Andra memejam lalu pelukan mereka terurai.
Andra mengelus pelan pipi Nana, menelisik wajah cantik anak perempuannya, "kenapa kamu nanya gitu? Ada cowok yang nyakitin kamu?"
Pertanyaan Andra menyadarkan Nana, Nana langsung menggeleng dan tersenyum tipis, "ngga. Nana cuma pengen tau aja."
Andra mengangguk, walaupun ia yakin kalau Nana memang menyembunyikan sesuatu darinya.
"Ayah baru pulang kerja?" tanya Nana setelah melihat penampilan Andra yang memakai setelan kerja dengan kemeja yang digulung sampai siku.
"Hm, ayah baru pulang dari Paris, nyelesein urusan kerjaan disana." Andra menjelaskan yang hanya dijawab anggukan oleh Nana.
Nana memijit pelipisnya, lalu duduk ditepi ranjang. Dan semua gerakan Nana tak luput dari penglihatan Andra.
"Mau jalan-jalan?"
Nana mengangkat kepalanya karena posisi Andra yang berdiri. "Ngga yah. Nana mau tidur aja, ngantuk."
Andra mengangguk lalu mengusap pelan kepala Nana, "yaudah kamu istirahat yang nyenyak ya, ayah mau ke bawah dulu. Goodnight sayang."
"Hm, nite too ayah."
Andra lalu keluar dan menutup pintu kamar Nana.
Nana kembali menghela napas, dan telat setelahnya ponselnya berbunyi, menampilkan nama Gio di layar.
Kenapa kak?
Astaga. Lo dimana Na?
Rumah.
Gue kira belum sampe.
Chat gue ngga lo bales dari tadi.
Bikin khawatir aja.Nana terkekeh, Gio telah berperan sebagai pacar yang mengkhawatirkannya.
Sorry kak, tadi gue abis mandi.
Oh yaudah. Besok gue jemput ya?
Kita berangkat bareng.Oke. Gue tunggu.
Siap princess! See you!
Nite, pacar baru.

KAMU SEDANG MEMBACA
BONANZA [Completed]
Teen Fiction[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 2nd Disarankan membaca cerita GRIZELLE terlebih dahulu. -- Bonanza Dandil Dimitri, anak sulung dari pasangan Gavandra Adilhaq Dimitri dan Grizelle Danisya Roger yang merupakan gadis pemberontak...