🌹
Ihza mengacak rambutnya gusar, jas yang ia kenakan sudah terlepas dari tubuhnya bahkan kemeja yang ia kenakan tampak begitu berantakan.
Ia memandangi ponselnya dengan tangan yang gemetar, haruskah sekarang? Haruskah Avisha tahu akan hal ini?
Ihza memanggil nomor adiknya, meski ia sangat takut akan hal yang terjadi setelah ini, panggilan mulai tersambung satu menit kemudian sang empu mengeluarkan suara lebih dulu.
"Halo, Bang?"
Ihza terdiam, kenapa suara adiknya sangat ceria, apakah dia baru saja mendapatkan kebahagiaan hari ini? Tuhan jika iya maka Ihza akan merampas segala bahagia Avisha hari ini.
"Bang Ihza!" panggil Avisha
"Ah iya, kenapa?"
"Kok kenapa? Kan Bang Ihza yang nelpon aku."
"Oh iya, ya."
"Iya, terus ada apa?"
"Kamu," Ihza menghentikan kalimatnya, akan sangat terkejut jika langsung menuju ke intinya, lebih baik dia basa-basi dulu.
"Apa, Bang?"
"Kamu habis dari mana hari ini?"
"Hahaha,"
"Kok ketawa?"
"Jadi Abang cuma mau nanya itu? Kenapa harus gugup gitu sih haha!" tawa Avisha pecah dari sebrang telepon
"Masa nanya ke adik sendiri nggak boleh sih?"
"Boleh dong Bang, emmm coba tebak deh Bang aku habis dari mana tadi pagi?"
"Kemana?"
"Ke Dufan, dan Abang tahu aku jalan sama siapa?"
"Sama siapa?"
"Sama doi, sumpah Bang aku seneng banget tadi pagi, Bang masa dia tuh takut naik roller coaster tahu! Apapun yang berbau ekstrem dia tuh nggak suka, pokoknya dia tuh cilldish banget deh, tapi imut aku suka."
"Hmmm," Ihza bergumam, ia tersenyum tipis mendengar cerita adiknya yang begitu bahagia hari ini
"Eh iya Abang udah punya pacar belum?"
"Ha?"
"Aku tanya Abang udah punya pacar belum?"
"Belum."
"Oh ya?! Ya Ampun maafin aku ya Bang, Abang pasti iri ya aku cerita yang uwu uwu? Pantesan nggak banyak ngomong!"
"Apaan sih kamu, siapa juga yang iri."
"Ngaku deh Bang!"
"Nggak!"
"Masa? Beneran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Persahabatan [END]
Teen FictionKenangan buruk seseorang bukanlah suatu keinginan, melainkan suatu kejadian yang hadir tak terelakkan. Tak banyak mereka melupakan atau bahkan sebagian dari mereka mungkin berusaha melupakan meski kejadian itu terus membekas setiap detik di hidupny...