"Sa kita di depan aja biar bisa liat Reno, sekalian lo liat Revan juga kan?" ajak Anya sedikit menggoda Avisha
"Ah males gue panas." Avisha memajukan topi OSISnya, berusaha menghalangi sinar matahari memancar di wajahnya. "Lagian gue nggak peduli tuh sama Revan, incaran gue sekarang kan Alano," ucapnya diiringi senyum manja dan kedua alis yang naik turun.
"Ayo," Anya menarik paksa tangan Avisha menyeretnya cukup kencang untuk mengambil barisan paling depan dari kelas sebelas IPS dua. "Tuh lo belom liat kan kalo Alano jadi pemimpin upacara?" Anya meninggikan nada bicaranya
"Lo emang pinter Nya, tau aja gue kangen sama Alano." Senyum Avisha mengembang, tatapannya terpaku pada sosok Alano yang gagah berdiri di samping lapangan.
Sejak libur tengah semester Avisha memang jarang bertemu dengan Alano, mulai dari chat yang mulai singkat dan sejak seminggu keberangkatan sekolah Alano seperti tidak peduli dengan Avisha.
Upacara dimulai, semua siswa siswi mengikuti upacara dengan hikmat.
Hingga sampai pada akhir upacara Pak Hano selaku pembinapun membuka sesi visi misi calon ketua dan wakil OSIS SMA NUSA BANGSA, Agam selaku ketua OSIS yang akan melepas jabatannya itupun mempersilakan calon pemimpin SMA
Mulai dari Reno-Sasya calon ketos dan waketos dari 11 IPA 2, Revan-Syila dari kelas 11 IPA 1, dan Bisma-Arika dari 11 IPS 3.
Ketiga calon tersebut menyampaikan visi misinya di depan siswa siswi SMA NUSA BANGSASetelah sesi visi misi berakhir, pembinapun mempersilahkan siswa siwinya untuk masuk kelas, pemilihan dilakukan dengan memanggil perkelas untuk menuju ke aula, disitulah mereka akan memilih calon ketua OSIS dan wakil ketua OSIS
"Nya lo tau nggak tadi gue di labrak sama adik kelas, gila banget emang adik kelas jaman sekarang udah berani mereka sama kakak kelas, nggak tau apa kalo gu-" ucapan Avisha terhenti ketika mendengar Anya tertawa terbahak bahak sambil memukul mukul bahu Avisha gila ni orang kesurupan apa Avisha begidik ngeri melihat sahabatnya itu tertawa lepas dengan jari telunjuknya mengarah ke depan kelas Reno calon ketua OSIS tadi.
"Cepet-cepet tau diri deh tu nenek lampir hahaha," tawa Anya masih terlepas hingga membuat Avisha penasaran ia pun melihat ke arah yang di tunjukkan Anya.
Terlihat Farinka tertunduk malu saat Reno menolaknya di depan banyak orang apalagi saat itu Farinka membawa kotak cupcakes untuk ucapan selamat karena Reno akan menyalonkan diri menjadi ketua OSIS, Reno terlihat sedikit membentak Farinka dan membuang kotak cupcakes itu di depan Farinka, tak lebih mereka di saksikan banyak siswa siswi yang berlalu lalang.
"Anya." Panggil Avisha lirih pada sahabatnya itu yang masih fokus memperhatikan Farinka dan Reno
"Hmm." Anya hanya bergumam
"Ke kelas yuk! Panas." Jelas panas di situ banyak orang berkerumun melihat kejadian memalukan itu
"Yaudah ayo." Anya melangkah lebih dulu Avishapun menyamakan langkah kaki Anya
"Ya ampun sumpah tadi itu gila banget sih haha," ucap Anya saat mereka telah duduk di dalam kelas
"Lo gila ya Nya, temen lo ini juga pernah kali kaya gitu," alis Avisha terangkat, telunjuknya mengarah ke dirinya sendiri seakan memberi tahu jika Farinka itu sama sepertinya
"Katanya lo udah lupain itu Sa, gue sedih kalo lo masih ngungkit kejadian itu, toh sekarang Revan udah punya pacar juga kan?" ucap Anya menenangkan sahabatnya itu
Avisha memang pernah melakukan hal bodoh seperti apa yang dilakukan oleh Farinka, bedanya Avisha langsung berlari kencang saat penolakan telah keluar dari mulut Revan. Iya Revan yang tadi memeluk Avisha di samping kelas entah kenapa Revan sering melarang Avisha dekat dengan lawan jenis, meski kini Revan telah memiliki Syila pasangan waketosnya, tapi ia masih saja mengganggu Avisha maka dari itu Avisha sulit untuk melupakan Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persahabatan [END]
Novela JuvenilKenangan buruk seseorang bukanlah suatu keinginan, melainkan suatu kejadian yang hadir tak terelakkan. Tak banyak mereka melupakan atau bahkan sebagian dari mereka mungkin berusaha melupakan meski kejadian itu terus membekas setiap detik di hidupny...