Bagian 11|| Pelukan Seorang Kakak

801 67 0
                                    

Kak ros🐙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak ros🐙

Upload of ig: Revn_Aldelardo

🦄🦄🦄

Semua siswa-siswi berlalu lalang di tempat parkir, mereka mulai melajukan kendaraannya untuk pulang menuju rumah masing-masing, disatu sisi pasangan kekasih itu tengah berdiri di samping motor.

"Gimana? Kakak kamu udah jemput?" tanya Revan pada Syila yang kini berdiri di samping motornya.

"Belum, udah di telfon tapi nggak aktif," ucap Syila sembari mencoba menghubungi kakaknya, layar ponselnya terus di ketuk karena ia merasa kesal.

"Yaudah, aku anter!" kini Revan menaiki motornya dan memakai helm.

"Beneran?" tanya Syila saat Revan mulai menyerahkan helm untuknya.

Revan hanya mengangguk, ia pun menunggu kekasihnya memakai helm terlebih dahulu.

Kini manik mata Revan terpaku pada Avisha yang berjalan seorang diri, dilihat dari arah jalannya ia tampak dari taman.

"Van?" Syila menepuk bahu Revan tapi yang di panggil masih memfokuskan pandangan itu kearah Avisha yang mulai mendekat.

Revan masih menatap Avisha, ia tampak mendekat ke arah mobil, jelas Revan sangat mengenalinya itu adalah mobil seseorang yang sering ia sebut bocah.

Lama. Revan terus memperhatikannya sampai-sampai Avisha tak sengaja menoleh, kini manik mata mereka saling bertemu meski jarak antar keduanya agak jauh.

Revan terperanjat dari tatapannya, ia langsung melambaikan tangan dan menyunggingkan senyum manis, oh iya dia lupa ia akan mengantar kekasihnya pulang.

"Ayo naik!" perintah Revan pada Syila.

Syila sadar betul, ia mengubah mimik muka bahagia menjadi cemberut, sebelumnya ia senang karena hari ini akan berboncengan dengan kekasihnya.

Syila menuruti permintaan Revan ia sudah duduk di atas kuda besi milik Revan, motor Revan mulai melaju tapi kini arahnya menuju gadis yang di pandanginya tadi.

"Apiiiisaaaaaa belom pulang?" tanya Revan yang kini motornya mendekat kearah mobil, yang sampingnya terdapat Avisha.

"Ntar nunggu Nano," jawab Avisha malas, ia memang selalu jengah menatap kedua sejoli itu.

"Lah ngapain dia?" tanya Revan

"Dia lagi kumpul PKS, udah sono pulang dah, kasian cewe lo kepanasan."

Revan melirik spionnya sejenak, memang kini Syila mengibaskan tangannya di udara ia tampak merasa tak nyaman mengenakan helm, "yaudah gue duluan ya?"

Mereka berlalu, Avisha masih menatap motor yang melaju itu. 'Apa bener gue masih sayang, ah enggak kalo iya, gue sayang itu cuma sebatas sahabat' batin Avisha terus bergumam, dari tatapannya saja sudah jelas ia cemburu, masih tak mengakui pula.

Persahabatan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang