Ada yang kangen aku nggak?
_Alano Algibran_
.
.Avisha mengusap wajahnya dengan kasar, ia berjalan dengan gontai melewati trotoar yang amat ramai.
Avisha berjalan kaki hari ini, karena dia baru saja pulang ekskul basket dan sudah tak ada bus yang menuju ke perumahannya, sengaja dia berlari sebelum ekskul ditutup karena Avisha menghindari Revan ataupun Bisma yang pasti akan mengajaknya pulang bersama.
Avisha butuh waktu sendiri sekarang, dia butuh waktu untuk memikirkan segala hal yang terjadi hari ini. Menurutnya hari ini adalah hari yang mengejutkan, karena Avisha sendiri tak menduga jika kejadian-kejadian ini akan terjadi padanya.
Memang benar adanya, hidup selalu penuh dengan kejutan.
Avisha duduk di kursi tepi trotoar, ia melihat begitu padatnya orang-orang berlalu lalang, wajah mereka menunjukkan betapa bahagia dan sedihnya hari ini, Avisha bisa melihat seseorang yang sepertinya sama seperti dirinya sekarang.
Ada banyak yang tersenyum, hanya ekspresi datar, dan banyak pula wajah yang lesu. Mereka semua berekspresi sesuai suasana hatinya.
Semua masalah yang terjadi di hari ini berputar kembali di otaknya, mungkin karena terlalu dipikirkan, Avisha merasa dadanya sangat sakit, nafasnya tercekat, ia menangis di tengah keramaian. Ia berusaha sekuat mungkin untuk tidak terisak dan menutupi air matanya yang terus menetes.
"Hei!" tegur seseorang
Suara berat itu membuat Avisha mendongak, dengan matanya yang basah penglihatannya kabur namun ia bisa menebak dari suara dan aroma tubuh ini, dengan cepat Avisha membekap tubuh lelaki itu dan menangis dalam pelukannya
"Udah gede kok masih cengeng," ledek Ihza
"Aku juga nggak mau nangis Bang, hiks hiks dan aku nggak cengeng," ujar Avisha
Ihza tersenyum mendengar ucapan adiknya, ia memenangkan adiknya dengan membelai puncak kepalanya dengan lembut, "ikut Abang yuk!"
Avisha melepas pelukannya, "kemana?"
"Ada, mau ikut nggak?"
"Tapi ini kan udah sore banget, aku juga belum.."
"Belum mandi?"
Avisha mengangguk, seketika itu Ihza tertawa ringan, "tenang aja nggak ada orang yang ngira kalau kamu belum mandi!"
"Beneran?" tanya Avisha
"Iya, ayok!"
Ihza menarik lengan Avisha ia membawa ke dalam mobil dan membawanya ke taman.
Setelah sampai di tempat tujuan, Ihza membawa Avisha duduk di salah satu kursi panjang, "akhir-akhir ini Abang jarang kerumah yah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Persahabatan [END]
Novela JuvenilKenangan buruk seseorang bukanlah suatu keinginan, melainkan suatu kejadian yang hadir tak terelakkan. Tak banyak mereka melupakan atau bahkan sebagian dari mereka mungkin berusaha melupakan meski kejadian itu terus membekas setiap detik di hidupny...