⚠️ Warning ⚠️
Biasakan untuk selalu memberikan vote sebelum membaca.
~^^Terimakasih^^~⭐⭐⭐
An Xie Tian yang saat ini tengah duduk di kursi dekat jendela kamarnya terlihat sangat letih dan kelelahan.
Dia baru saja sampai kerumah setelah menyelesaikan 'urusannya'.
Membutuhkan waktu sekitar 4 hari untuknya menyelesaikan 'itu' dan pulang kerumahnya.Ke-enam bawahannya menatap An Xie Tian khawatir.
"Master, benarkah anda tidak apa-apa? Anda terlihat sangat lelah?", Tanya Xu Lian.
"Hm, aku tidak apa-apa.", Jawab An Xie Tian datar sambil masih menatap keluar jendela tanpa memalingkan wajah sama sekali pada para bawahannya itu.
"Bilang saja pada kami jika anda membutuhkan sesuatu, Master.", Ujar Dong Li tulus sambil tersenyum.
An Xie Tian sedikit menoleh lalu tersenyum.
"Ya, baiklah. Terimakasih.", Ujar An Xie Tian.Para bawahannya merasa sangat senang melihat senyuman di wajah Master mereka itu. Apalagi tatapannya yang hangat terasa begitu nyaman dipandang.
"Oh, besok aku harus pergi ke istana.", Ujar An Xie Tian.
"Tapi anda baru saja kembali! Bagaimana bisa anda langsung pergi ke istana besok? Tidakkah anda lelah, Master?", Ujar Jiang Li khawatir.
Jiwanya sebagai seseorang yang paling tua diantara mereka benar-benar mendominasi seperti sikap seorang kakak pada adiknya."Aku harus cepat jika ingin bertemu tabib Li. Hanya ini harapanku...", An Xie Tian kembali tertunduk.
Para bawahannya yang menyadari perubahan suasana hati Masternya yang akhir-akhir ini tidak menentu langsung merasa bersalah.
Sepertinya mereka tau kenapa Masternya jadi seperti itu.
Jika itu tabib Li, maka hanya satu alasannya.
Pangeran ketiga."Baik Master, saya akan siapkan kereta kuda untuk anda berangkat ke istana besok.", Ujar Makge memecah suasana canggung.
An Xie Tian kembali tersenyum.
"Ya, tolong." Ujarnya lemah.An Xie Tian lalu bangkit dari duduknya.
"Kalian kembalilah ke markas, aku ingin istirahat.", Ujar An Xie Tian."Baik Master!", Ujar ke-enam bawahannya serempak lalu membungkuk hormat pada An Xie Tian.
Mereka lalu keluar dari kamar An Xie Tian dan membiarkan wanita itu beristirahat.An Xie Tian menatap pintu yang tertutup dengan lekat.
Tiba-tiba saja dia memuntahkan darah segar.
Sakit di dadanya yang daritadi ditahannya agar tidak membuat para bawahan khawatir kembali menyerang, bahkan lebih ganas."Ini buruk. Jika saja aku masih bisa membuat pil, aku bisa menghilangkan rasa sakit ini. Sayang sekali... Uhuk!" An Xie Tian kembali terbatuk.
Dia lalu menyeka darah dari sudut bibirnya menggunakan sapu tangan."Haah, paling tidak aku tidak akan mati.", Ujar An Xie Tian sambil tersenyum lemah.
Sakit di dadanya kembali menyerang.
"Sialan...tapi ini sakit sekali...", Ujar An Xie Tian sambil memegangi dadanya.Setelah mengganti bajunya yang ternoda darah dan membersihkan wajahnya, An Xie Tian berbaring di tempat tidur.
An Xie Tian menutup mata sambil mencoba untuk tidur.Tiba-tiba saja wajah pria itu terlintas dipikirannya.
"Ah, benar. Rasa sakit ini tidak ada apa-apanya dengan rasa sakitmu. Tenang saja, setelah ini kita akan benar-benar berpisah..."An Xie Tian bangkit dan duduk di meja kerjanya.
Dia menggerus tinta lalu menulis sesuatu di kertas.
An Xie Tian mulai menulis suratnya untuk seseorang.
An Xie Tian tersenyum lalu menangis saat menulisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Xie Tian
Fantasy[Karya original/bukan hasil plagiat atau copy paste] ~ ~ ~ Zhu Xiao Nian adalah seorang agen mata-mata pemerintah dengan code name Aris. Dia melakukan banyak misi berbahaya yang membuatnya mendapatkan gelar agen wanita nomor satu. Namun dia mati han...