Ch.44: Pangeran Es batu

13.9K 1.6K 57
                                    

⚠️ Warning ⚠️
Biasakan untuk selalu memberikan vote sebelum membaca.
^^Terimakasih^^

⭐💬⭐

2 bulan berlalu sejak hari eksekusi mati Lu Wu Mei dan Lu Zao Yi.
Hari-hari berjalan seperti biasanya.
2 bulan yang damai.
...

Wilayah pasar ibukota...

"Istana sebentar lagi akan mengadakan pesta pernikahan!", Ujar bibi penjual sayur pada bibi penjual buah yang ada disebelahnya.

"Benarkah? Siapa yang akan menikah kali ini?", Tanya penjual buah.

"Aiyooo! Kau belum mendengar beritanya ya?", Ujar penjual sayur.

"Aku tidak terlalu suka bergosip, memang siapa yang akan menikah nanti?", Tanya bibi penjual buah.

"Tentu saja putri keempat dan Jendral muda An!", Ujar bibi penjual sayur heboh.
"Kudengar kalau jendral muda An sangat tampan, sang putri juga sangat cantik! Aiyooo, benar-benar pasangan yang serasi.", Sambungnya lagi.

"Benarkah! Jadi jendral muda An akan menjadi menantu kaisar?", Tanya bibi penjual buah.

"Tentu saja! Kudengar kaisar sendiri yang memerintahkan jendral muda An untuk bertunangan dengan putrinya. Aiyooo! Benar-benar lelaki yang beruntung!", Ujar bibi penjual sayur.

"Aneh, awalnya kukira putri keempat akan menikah dengan jendral muda Wang, keponakan permaisuri.", Ujar bibi penjual buah sambil mengernyitkan dahi.

"Aiyooo! Antara jendral muda An dan jendral muda Wang, kurasa mereka berdua pantas. Tapi apakah kamu berpikir, jika jendral muda Wang yang menikah dengan putri keempat maka kekuasaan keluarga Wang akan semakin besar.
Menurutku sih, daripada seperti itu lebih baik jendral muda An saja yang menikah dengan putri keempat.", Ujar bibi penjual sayur.

"Kamu benar. Jendral muda An adalah pemuda yang banyak berprestasi dalam perang terakhir kali, dia diangkat menjadi menantu kaisar tidaklah aneh.", Ujar bibi penjual buah.

"Tapi kudengar keponakan permaisuri juga memberikan kontribusi besar pada perang kali ini, dia bahkan diberikan jabatan tetap sebagai jendral di daerah perbatasan.", Ujar penjual buah lagi.

"Sshht! Itu memang benar adanya. Sebutannya saja dia naik pangkat menjadi jendral tetap yang menjaga benteng pertahanan di daerah perbatasan, tapi sebenarnya dia diasingkan kesana.", Ujar bibi penjual sayur.

"Eh! Kenapa begitu!", Ujar bibi penjual buah bingung.

"Sebenarnya kaisar sengaja mengirim keponakan permaisuri ke daerah perbatasan, agar keluarga Wang tidak semakin kuat lagi. Kaisar mencoba menekan kekuatan keluarga Wang.", Ujar bibi penjual sayur.

"Benarkah? Wahh, keluarga kerajaan dan bangsawan memang tidak main-main. Taruhan yang mereka mainkan terlalu besar, aku saja sampai merinding.", Ujar penjual buah.

"Cih, kamu belum mendengar yang lebih menakutkan dari ini. Kudengar, kematian permaisuri sebelumnya, permaisuri Zhang Junda. Adalah hasil dari perbuatan permaisuri yang sekarang, dialah yang membunuh permaisuri yang sebelumnya.", Ujar bibi penjual sayur sambil berbisik.

"Astaga! Benarkah? Aiyooo, sangat menakutkan.", Ujar bibi penjual buah.

Saat mereka berdua masih asyik mengobrol, seorang pembeli datang untuk membeli jualan mereka.
Mereka pun lalu menghentikan perbincangan mereka dan melayani pembeli.
...

Kediaman Marquis Utara, paviliun An Xie Tian...

"Hoam...", An Xie Tian menguap dibalik cadarnya.
Buku keuangan yang ada ditangannya masih belum dibaca seluruhnya, itupun masih ada beberapa buku keuangan yang mencatat pengeluaran kediaman bulan ini dan bulan lalu.

Another World: Xie TianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang