Zhu Qi Liang sedang duduk di teras rumahnya dan menghadap taman yang indah sambil berpikir cukup keras...
" Siapa sebenarnya Master Aris itu? Dia adalah orang yang berbakat, bakatnya akan sia-sia jika dia hanya menjadi pembunuh bayaran..."
Pikir tuan Zhu.Zhu Qi Liang menghela nafas.
Walaupun wajahnya masih terlihat awet muda dan tampan dengan tubuh yang gagah, tapi berapa lama semua itu akan bertahan?
Dia tetap memerlukan seorang pewaris untuk mewarisi balai Diancang miliknya."Aku memang memiliki ahli waris, tapi tidak mungkin gadis anggun dan lemah lembut seperti cucuku itu mau mewarisi ini semua. Lagipula dia bahkan tidak tau aku ini kakeknya...
Haah..." Tuan Zhu berpikir keras.
Suatu ide muncul dari kepalanya..
.
.
~Skip...
.
.
.An Xie Tian mendapatkan panggilan dari batu komunikasi miliknya.
(Batu komunikasi mirip seperti telepon, bedanya lebih berat dan ribet, juga tidak perlu kartu nomor untuk memenuhi panggilan)Dia dipanggil ke balai Diancang, untuk apa?
.
.
.An Xie Tian tiba di balai Diancang dan disambut oleh Leng, salah satu pegawai di balai Diancang.
An Xie Tian dibawa menemui Ketua Zhu.
"Salam hormat pada ketua Zhu" Ujar An Xie Tian sedikit membungkuk hormat sambil memberi salam.
"Ah kau sudah datang..., Silahkan masuk. Temani kakek tua ini bermain catur" Ujar ketua Zhu.
" Kenapa Ketua Zhu tiba-tiba memanggilku ya?..." Ujar An Xie Tian dalam hati.
An Xie Tian duduk diseberang meja dan mulai bermain catur.
"Apakah saya boleh bertanya? " Ujar An Xie Tian.
"Ya,tentu. Tanya saja" Kata Zhu Qi Liang sambil tersenyum.
"Kenapa Ketua Zhu memanggilku?" Tanya An Xie Tian.
"Hohoho, kau penasaran rupanya.maaf karena aku tidak memberitahumu..., apakah kamu merasa tidak nyaman dengan hal itu" Ujar ketua Zhu.
"Ah! Tidak mungkin seperti itu, saya hanya penasaran. Sungguh" Ujar An Xie Tian.
"Ketua Zhu sangat baik padaku, aku akan menghormatinya..." Ujar An Xie Tian dalam hati."Kau tau Aris, aku penasaran. Mengapa kau menutupi wajahmu dengan cadar itu?" Ujar ketua Zhu.
"Ah! Maksudku, saat pendekar dan master-master lain ingin memperlihatkan wajah mereka pada dunia, kenapa kau yang seorang master berbakat menutupinya?" Ujar ketua Zhu lagi."Ah, tidak. Hanya beberapa saja alasan pribadi." Ujar An Xie Tian.
"Mengapa ketua Zhu tiba-tiba menanyakan penutup wajahku? Apakah dia tau sesuatu?""Oh begitu..., Dari suaramu saja aku sudah tau kamu adalah seorang gadis muda.hohoho..." Ujar ketua Zhu.
"Eh! Dia tau!? Padahal aku sengaja menahan suaraku agar terdengar seperti pria, tapi ketua Zhu tetap mengetahuinya!?"
"Hmm... mungkin umurmu sekitar...16? Atau 17 tahun keatas? Dengan tubuhmu yang kecil itu kurang mungkin kau seorang wanita yang sudah berumur kan?" Ujar ketua Zhu.
"Ketua Zhu benar-benar hebat. Ya, umur saya masih 17 tahun" Ujar An Xie Tian.
"Oh...17 tahun ya..." Ujar ketua Zhu lalu tersenyum. Di wajahnya terlihat ekspresi kagum namun juga sedih dan senang.
"Kau tau, aku punya seorang cucu. Dia seumuran denganmu...." Ujar ketua Zhu."Ketua Zhu punya cucu? Tapi aku tidak pernah mendengarnya...???"
"Sayang sekali...haah. Tian'er." Ujar ketua Zhu.
"Seharusnya dia yang menjadi pewaris dari balai Diancang ini, tapi...dia tidak mungkin mau. Dia bahkan tak tau kalau aku ini adalah kakeknya..." Ujar ketua Zhu sedih."Ah! Mengapa dia tidak tau? Apa yang terjadi?" Tanya An Xie Tian.
"Itu terjadi sekitar 38 tahun yang lalu...
Istriku xiao-xiao sedang mengandung anak kami yang baru berumur 3 bulan. Dia baru tau kalau aku pemilik balai Diancang, dia lalu marah dan meninggalkan aku lalu menikah dengan lelaki lain... kudengar lelaki itu sangat mencintai xiao-xiao..." Ujar ketua Zhu."Lalu apa yang terjadi?"
"Setelah dia melahirkan, aku pergi menemuinya dan meminta putriku, tetapi dia menolak.
Beberapa lama kemudian aku mendengar kalau istriku xiao-xiao meninggal karena bunuh diri.
Aku sangat sedih...
Setelah berumur 19 tahun, putriku lalu dinikahkan dengan seorang pemuda baik-baik, dia juga seorang jendral dan kehidupan mereka berjalan bahagia...
Aku juga senang karena putriku hidup bahagia.
Setelah 1 tahun dia lalu melahirkan cucu Perempuanku, lalu 10 tahun kemudian putriku meninggal.
Dia meninggalkan putrinya yang baru 10 tahun dan...dan juga aku...""Kau apa yang terjadi pada cucumu?" Tanya Aris.
"Yaah..dia menjalani hidup dengan baik dengan ayahnya. Tapi, dia tumbuh menjadi seorang gadis penakut dan ceroboh. Beberapa waktu lalu kudengar dia jatuh ke danau, Untungnya dia baik-baik saja..." Ujar ketua Zhu menghela nafas.
"Dia tidak akan mungkin mau menjadi pewaris balai Diancang atau bahkan mempunyai kemampuan untuk itu, jadi lupakan saja..." Ujarnya lagi semakin putus asa."Mmm...,begini saja Ketua. Bagaimana kalau kita bertaruh? jika aku bisa mengalahkan mu dalam waktu sebulan, maka jadikanlah aku sebagai ahli waris mu." Ujar Aris.
"Lalu jika kau kalah?" Ujar ketua Zhu.
"Maka aku akan mengabdi dengan setia padamu dan membantumu. Juga akan kuberi kamu pil pembangun tubuh tingkat tinggi ini" Ujarnya.
"Yaaah...,tidak ada ruginya. Jika dia menang, maka balai Diancang memiliki seorang ahli waris yang berbakat, dan jika dia kalah maka aku akan mendapatkan pil.
Dia menang atau kalah, aku akan tetap menjadikannya pewaris balai Diancang suatu hari nanti..." Ujar ketua Zhu dalam hati."Baiklah, aku terima. Sampai jumpa bulan depan." Ujar ketua Zhu.
"Baik, sampai jumpa bulan depan ketua! Hehe" Ujar An Xie Tian senang.
Bagaimana tidak senang?
"Aku harus bisa menang! Jika aku berhasil mengalahkan ketua Zhu dan menjadi ahli waris balai Diancang, maka aku akan mewujudkan impianku lalu membangun prajurit mawar besi.
Ini adalah impianku dari dulu sejak menjadi seorang agen!"An Xie Tian meninggalkan balai Diancang dengan wajah berseri dan tekad yang bulat.
'Harus bisa mengalahkan ketua Zhu!'
'Titik!'.
.
.
Maaf kalau episode kali ini pendek yaa...
Soalnya aku gak enak sama kalian yang udah nunggu update lama, jadi ini buat kalian...^^Selamat hari raya idul Adha^~^
Minal aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin...
.
.
.
Tbc ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Xie Tian
Fantasía[Karya original/bukan hasil plagiat atau copy paste] ~ ~ ~ Zhu Xiao Nian adalah seorang agen mata-mata pemerintah dengan code name Aris. Dia melakukan banyak misi berbahaya yang membuatnya mendapatkan gelar agen wanita nomor satu. Namun dia mati han...