Ch.50: Mata-mata

10.1K 1.3K 86
                                    

⚠️ Warning ⚠️
Biasakan untuk selalu memberikan vote sebelum membaca.
^^Terimakasih^^

⭐⭐⭐
.
.
.

"Taizi.", Dong Fang Yu tiba dan memberi salam pada putra mahkota.

"Ah, adik ketiga. Kamu sudah kembali, bagaimana?", Tanya Dong Fang Jin.

"Seperti yang kakak perintahkan, saya sudah mengerahkan mata-mata ke kamp militer yang disiapkan tentara Ming. Selama beberapa bulan ini mereka melakukan transaksi dengan perkumpulan pedagang. Barang-barangnya berupa obat-obatan dan senjata dari luar kekaisaran. Sayangnya saya tidak bisa menyelidiki lebih jauh tentang senjata mereka. Penjagaannya terlalu ketat.", Lapor Dong Fang Yu panjang lebar.

"Tidak apa-apa, kamu sudah melakukan kerja yang bagus. Aku sangat terbantu, terimakasih.", Ujar putra mahkota lalu tersenyum.

"Saya akan melakukan tugas apapun yang kakak berikan pada saya.", Ujar Dong Fang Yu.

"Lalu, apakah kamu tau kapan mereka akan menyerang?", Tanya Dong Fang Jin.

"Maaf Taizi, tapi penjagaan kamp militer tentara Ming sungguh ketat. Saya hanya bisa mengawasi dari jauh dan tidak bisa menyusup kedalam kamp.", Jawab Dong Fang Yu.

"Ah, begitu ya. Kalau begitu kita sebaiknya bersiap-siap. Takutnya mereka menyerang saat kita lengah.", Ujar putra mahkota.

"Benar Taizi. Saya sudah mulai melakukan persiapan, tapi persiapannya belum siap sepenuhnya.", Ujar Dong Fang Yu lagi.

"Bagus, kamu sudah melakukan kerja bagus.", Ujar Dong Fang Jin sambil menepuk bahu adiknya lalu tersenyum.
"Terimakasih Yu, kamu benar-benar bisa diandalkan.", Ujar putra mahkota lagi.

Dong Fang Jin berjalan kearah pintu yang menghubungkan ruangannya dengan beranda.
"Lihatlah bintangnya Yu, bukankah mereka sangat indah?", Ujar Dong Fang Jin lalu tersenyum sembari menatap langit malam bertabur bintang.

Dong Fang Yu mengikuti kakaknya ke beranda dan menatap langit malam.
Bintang-bintang berhamburan dan bercahaya dengan indahnya.
"Taizi benar, bintangnya sangat indah.", Jawab Yu.

"Karena keindahan malam ini, aku jadi merindukannya.", Ujar Dong Fang Jin lalu menatap adiknya.

"Siapa yang Taizi maksud?", Tanya Fang Yu.

"Wanita secantik bunga, semulus giok, seputih porselen. Nona An Xie Tian.", Ujarnya sambil tersenyum.

'Deg!'
"Anda.. merindukan Xie Tian Gu Niang?", Ujar Dong Fang Yu.
Fang Yu mengepalkan kedua tangannya, dia merasa cemburu dan kesal.

"Benar, wanita seperti dia sangat pantas dirindukan.", Ujar Dong Fang Jin sambil tersenyum kearah langit malam.
"Bukankah begitu?", Tanyanya lagi lalu menatap adiknya dengan serius.

'Deg!'
"Bolehkah aku bertanya, maksud lain dari pertanyaan Taizi?", Tanya Dong Fang Yu tidak nyaman.
'Apa maksud putra mahkota? Apakah dia mengetahui perasaan ku pada Xie Tian?'

Dong Fang Jin menggenggam bahu Dong Fang Yu dan menatapnya dengan serius.
"Tidak ada maksud lain. Hanya saja aku ingin mengingatkan, aku tidak suka jika orang lain melirik apa yang aku inginkan. Kamu paham kan?", Ujarnya lalu tersenyum.

"Ya, saya paham.", Ujar Dong Fang Yu lalu menunduk.

"Baiklah, kamu boleh pergi.", Ujar putra mahkota.

"Saya permisi.", Ujar Dong Fang Yu lalu pergi keluar dari ruangan putra mahkota.

Dong Fang Jin menatap punggung adiknya yang semakin menjauh.
Setelah adiknya benar-benar sudah tidak terlihat, dia kembali menatap langit malam.

Another World: Xie TianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang