Ch. 24: Masa lalu sang selir

24.4K 2.1K 57
                                    

19 tahun yang lalu...

Dua bersaudara sedang menikmati malam sambil menyesap arak mahal yang dibawakan Dayang.
Mereka tertawa bersama-sama layaknya seorang saudara.

Walaupun saudara tiri, mereka terlihat sangat akrab satu sama lain.

"Selamat atas kelahiran anak pertamamu Huangdi, saya sungguh terlambat mengucapkannya karena saya terlalu sibuk dengan urusan di wilayah saya" Ujar si adik sambil mengangkat gelas araknya.

"Hahaha, terimakasih. Kapan kau akan menyusul?" Ujar sang kakak dengan wajah yang memerah karena mabuk.

"Hahaha, entahlah. Sepertinya istri atau selir ku belum memperlihatkan tanda-tanda kehamilan." Ujar si adik sambil tertawa.
' Itu mungkin sudah terjadi jika kamu tidak mengambil wanita yang aku sukai!'

"Ooh, benarkah? Apakah aku perlu mengirimkan beberapa selir lagi untukmu? Hahaha..." Ujar sang kakak yang merupakan kaisar dari negeri Dongfeng.

"Tidak perlu melakukan itu. Saya sudah cukup dengan para selir yang kamu berikan itu, kakak." Ujar si adik menolak.

"Ya sudah kalau begitu, ini sudah malam. Aku takut istrimu akan marah, pulanglah sekarang." Ujar sang kakak.

"Baiklah kalau begitu, saya pamit" Ujar si adik keluar dari ruangan pribadi kaisar itu.

Seorang Kasim masuk setelah pangeran keluar.

" Yang mulia, apakah Anda ingin bermalam di tempat salah satu selir atau permaisuri?" Tanya sang Kasim.

"Ya, aku akan pergi ke tempat selir Wang." Ujar sang kaisar.

Setelah mempersiapkan keberangkatan dan telah memberitahukan kedatangan kaisar pada selir Wang, kaisar pun pergi kesana dengan keadaan mabuk.

Sesampainya di paviliun selir Wang...

"Saya memberi salam kepada Huangdi" Ujar Wang Mei Li memberi salam kepada kaisar.

Kaisar yang sudah mabuk langsung memeluk dan menciumi leher selir Wang dengan ganas.

"Yang mulia..anda mabuk.." Ujar selir Wang.
Dia selalu seperti ini, dia hanya akan dicari saat sang kaisar bernafsu, karena itulah tugas seorang selir kesayangan.

Kaisar merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan kembali menciumi tubuhnya dan melonggarkan ikatan hanfunya.

Belum sampai mereka melakukannya, kaisar telah hilang kesadaran karena mabuk.
Kaisar tertidur diatas tubuh Wang Mei Li yang lebih kecil darinya.

Wang Mei Li tidak bisa bergerak, dibawah tubuh kaisar dia hanya bisa diam sambil melihat langit-langit kamar.

Ternyata dari arah jendela seseorang masuk kedalam kamar.

"Li'er , aku merindukanmu..." Ujar seorang pria dari arah jendela yang terbuka lebar.

Selir Wang yang mendengar hal itu langsung terkejut.
" Ah Ming?" Ujarnya terkejut.

Adik tiri kaisar yang merupakan salah satu menteri itu pun keluar dari bayang-bayang.

"Li, apa kabarmu?" Ujarnya sambil tersenyum kepada wanita yang selalu dicintainya itu.

"Ah Ming, apa yang kamu lakukan disini? Tidakkah kamu lihat bahwa yang mulia ada disini?" Ujar Selir Wang setengah berbisik.

"Tapi dia terlalu mabuk untuk bangun atau mendengarkan." Ujar pangeran Ming.
"Biarkan aku memelukmu malam ini Li..." Ujarnya lagi.

"Tapi, aku tidak bisa bergerak..." Ujar selir Wang.

Pangeran Ming lalu membantu Wang Mei Li untuk menurunkan kaisar dari tubuhnya.
Setelah berhasil, mereka lalu merebahkan kaisar di ranjang.

Selir Wang dan pangeran Ming lalu pergi dari kamar itu lalu menuju kamar rahasia lain yang ada dibalik lemari.
Disitulah mereka biasa melakukan hal lain dan memadu kasih.

Setelah menutup pintu masuk, pangeran Ming langsung mencium bibir wanita milik kaisar itu dengan rakus.

"Emmm..emph..aku..tidak bisa bernafas..." Ujar selir Wang.

Kini mereka benar-benar sudah terlilit nafsu antara satu sama lain.
Malam itu mereka habiskan dengan membuat cinta dan memadu kasih satu sama lain.

Setelah menjelang dini hari, pangeran Ming pun pergi.

Setelah kepergian pangeran Ming, selir Wang kembali ke kamar dimana raja masih tertidur pulas karena mabuk.

Selir Wang memiliki sesuatu ide di kepalanya.
Dia lalu mengaggalkan jubah dan baju yang dipakai kaisar dan membuat beberapa tanda di tubuhnya.
Dia lalu tidur di sisi kaisar sambil memeluk pria tersebut.

Selir Wang tersenyum penuh kemenangan.
' Hari ini adalah hari suburku. Semoga saja setelah ini aku akan mengandung anak Ah Ming dan membuatnya menjadi anak kaisar...' Ujarnya dalam hati.

Keesokan harinya...

Kaisar terbangun di salah satu sisi tempat tidur dengan selir Wang berada di pelukannya.
Mereka berdua sama-sama tidak menggunakan pakaian yang tidak lengkap.

Setelah mengingat-ingat kejadian semalam, dia memutuskan bahwa tadi malam dia melakukannya dengan selir Wang.

Selir Wang terbangun saat kaisar menggerakkan tubuhnya.
" Yang mulia, anda telah bangun..." Ujar Sang Mei Li sambil tersenyum.

Kaisar hanya melihatnya.
' Apa yang aku lakukan? Ah tidak apa-apa, permaisuri akan mengerti...' Ujarnya dalam hati.

9 bulan kemudian...

"Oeek...oeek...!"

"Selamat atas kelahiran putra keduamu yang mulia kaisar!" Ujar seorang dayang tua kepada kaisar.

"Aku mendapatkan seorang putra lagi? Syukurlah!" Ujar sang kaisar.

"Anda akan memberinya nama siapa Huangdi?" Tanya permaisuri.

"Aku akan memberikannya nama Dong Fang Yan."

.
.
.

"Hai guys! >∆<
How are you?
Hmmm, kira-kira kita sudah tau dong ya itu anaknya siapa °~°∆"
"Maaf banget ya kalau update hari ini agak pendek."

"Jangan lupa vote, coment, dan follow aku ya... ^~<
Bye-bye..."

.
.
.
Tbc...

Another World: Xie TianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang