Warning typo bertebaran ‼️
Voment ya 😊
Happy Reading
==================Waktu berlalu begitu cepat, tanpa kerasa lusa adalah hari-H ISMF. Kini para black Golden sedang berada di ruang latihan mereka padahal saat ini masih berlangsung jam pelajaran. Dengan segala bujuk rayu Rain, Bara memberikan kebebasan bagi BG dan semua orang yang berpartisipasi dalam perform BG untuk tidak mengikuti pelajaran dan fokus latihan sejak seminggu sebelum hari-H.
Saat ini mereka semua sepakat untuk melakukan gladi bersih penampilan mereka. Dan kini adalah giliran para Golden Boyz menunjukkan penampilan group mereka. Lusa Golden Boyz akan tampil 2 kali di ISMF. Hal itu dibenarkan oleh panitia ISMF karena memang salah satu peraturannya, mereka bisa tampil lebih dari sekali setiap mata lomba atau mengirimkan perwakilan lebih dari satu.
Peraturan yang aneh.
"Wow perform yang luar biasa, gue yakin kita bakal menang." Puji Rasyi.
"Tentu." Sahut Zach.
"Kenapa Lo begitu yakin, Tara?" Tanya Rain.
"Karena lawan kita cuma satu." Bukan Zach yang menjawab tapi Lorenzo.
"Maksudnya??"
" Kita hanya akan melawan KHS."
"Itu bagus, anggap saja kita battle sama KHS." Sahut Rasyi.
"Dengar-dengar si Rio juga ikut kap." Celetuk salah satu anggota BT.
"Beneran??"
"Ho'oh. Bahkan anak gadis keluarga Kearney juga ikutan." Lanjut anggota BT itu.
Rain hanya tersenyum kecil mendengar perkataan bawahan Glen itu. 'anak gadis keluarga Kearney?' harusnya sebutan itu untuknya, tapi ya sudahlah.
"Kita jangan anggap enteng KHS... Mereka itu juara umum kategori Korean music dua tahun lalu." Saran salah satu anggota dancer.
"Dan tahun ini kita yang bakal menang." Sahut Rain tanpa ragu.
"Pasti."
Mereka pun mulai melanjutkan latihannya. Semua anggota BG melakukan gladi bersih penampilan masing-masing.
"Kalian harus berlatih lebih tekun lagi, lusa udah kompetensi. Semoga kita dapat bawa pulang piala utama ISMF Korean music. Fighting!!!" Seru Martin pada semua orang.
"Fighting." Sahut mereka semua.
-------------------
Seorang gadis dengan tinggi semampai berjalan menuruni tangga mansion mewah milik Papa nya. Ah lebih tepatnya Papa angkat.
"Siang pah. Tumben Papa jam segini masih dirumah??" Sapa nya pada sang Papa.
"Hari ini Papa gak kekantor dulu, ada beberapa urusan yang harus Papa selesaikan dengan om Reno."
"Apa ini menyangkut Aina, pah?"
"Iya. Beberapa hari yang lalu dia di serang oleh beberapa orang, tapi untungnya ada teman laki-lakinya." Sayra hanya mengangguk kemudian duduk di samping Nanta. Keduanya kini berada di ruang keluarga.
"Ehm...pah... Gimana kalau..." Ucap Sayra ragu-ragu.
"Kenapa? Bilang aja!!"
"Sebelumnya ayra minta maaf pah, gak seharusnya ayra bilang ini.... Gimana kalo Papa umumkan kalo aku ahli waris tunggal Papa."
"Maksud kamu apa??!!"
"Maaf pah. Ayra pikir jika Papa lakuin itu, mungkin para musuh papa bakal percaya kalo aku putri tunggal papa dan mereka tak akan mencelakai Aina lagi pah." Lirih Sayra sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Teen Fiction"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...