Warning typo bertebaran ‼️
Voment ya 😊
Happy Reading!!
==============Suara dentingan sendok beradu dengan piring menemani acara makan siang dua kakak beradik. Si kakak selesai lebih dulu dan berniat untuk membereskan peralatan makan yang ia gunakan. Namun urung karena ucapan sang adik.
"Biar gue aja, bang. Tadi katanya Lo ada kerjaan."
"Oke, thanks. Gue ke kamar dulu." Pamitnya Kemudian melenggang pergi menaiki satu-persatu anak menuju lantai dua apartemen.
Sang adik yang sudah selesai makan langsung membereskan meja makan dan mencuci alat makan yang ia dan kakaknya gunakan.
Tak berselang lama pintu apartemen mereka terbuka dan seorang gadis berjalan pelan dengan bantuan kruk siku di tangan kirinya. Beberapa belanjaannya ia letakkan di meja ruang tengah lalu melangkah menghampiri adik dari kekasihnya yang sibuk mencuci piring di dapur.
"Rega~"
"Hemm?" Sahut pemuda itu menoleh kearah gadis yang memanggilnya.
"Rey dimana?" Tanya gadis itu saat Rega atau Aryan menoleh kearahnya."Lo sendiri dari mana?"
"Berbelanja~~" ucap gadis itu dengan senyumannya. Aryan menatap tajam gadis dihadapannya itu.
"Gue pergi di antar supir keluarga Lo, jadi gak usah khawatir." Ujar gadis itu mengerti arti tatapan Aryan.
"Abang di kamarnya, ada pekerjaan katanya." Gadis itu mengangguk kemudian berpamitan menyusul sang kekasih.
"Hati-hati naik tangga nya, Ra!" Ujar Aryan memperingatkan. Gadis itu tersenyum dan mengangguk.
Aryan tak mengalihkan pandangannya dari gadis itu. Dia terus memperhatikan bagaimana kekasih Abangnya itu melangkah pelan menaiki tangga. Aryan tersenyum tipis saat gadis itu sudah berada dilantai atas dan melangkah menuju salah satu kamar.
Raina dan Reyken, sepasang kekasih yang tinggal bersama dengannya.
Aryan sangat bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan kepada dirinya untuk bersama dua orang itu. Aryan juga sangat bersyukur karena kedua orang itu selamat dari tragedi kebakaran setahun yang lalu. Meskipun mereka mendapat cidera yang cukup serius, tapi setidaknya mereka tetap selamat dan bertahan hingga sekarang.
Aryan masih sangat ingat kejadian setahun yang lalu di mana sebuah bangunan tua terbakar hebat diiringi sebuah ledakan. Bangunan dimana menjadi tempat didekapnya Raina dan Reyken. Dia juga masih sangat ingat saat dirinya menemukan kedua orang tersayangnya itu tergeletak dengan keadaan penuh luka tak jauh dari lokasi kebakaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Teen Fiction"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...