PART 44

323 23 0
                                    

Warning typo bertebaran ‼️

Voment ya 😊

Puter lagu di mulmed yaa 👆 ku rasa akan cocok sama Part ini🙃

Happy Reading
==================

       Rain mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya hanya hamparan putih yang dirinya lihat. Dengan tergesa-gesa Rain berlari kesana-kemari meski tak tau kemana arah ia berlari.

"Rey!!! Tara!!!! Nic!!!! Rasyi!!! Kalian dimana??" Teriak Rain. Hanya nama-nama itu yang teringat di pikirannya pasalnya terakhir kali dirinya bersama mereka.

"Rasyi!!! Lo dimana???" Teriak Rain makin kencang.

"Gue disini, Rain." Mendengar suara yang familiar di telinganya, Rain langsung menoleh dan mencari dari mana arah asal suara itu.

Rain tersenyum saat melihat kehadiran Rasyi di depannya. Gadis itu terlihat anggun dengan gaun selutut berwarna putih.

"Rasyi." Rain langsung berlari kearah Rasyi dan memeluknya.

Rasyi tersenyum dan mengelus lembut rambut Rain. "Lo ngapain di sini??" Tanya Rasyi sambil tetap mengelus rambut Rain.

"Gue gak tau." Lirih Rain, gadis itu makin mempererat pelukannya pada Rasyi.

Rain teringat sesuatu, dia pun segera melepaskan pelukannya dan menatap serius Rasyi.

"Lo gapapa kan? Gak ada yang luka??'

Rasyi tersenyum, " gue gapapa."

"Ini dimana?? Kenapa tempat ini sepi?? Dimana yang lain? Dan kenapa Lo pake drees putih?atau jangan-jangan ini acara resepsi Lo sama Nic??"

Rasyi terkekeh mendengar perkataan Rain yang beruntun itu, detik kemudian dirinya menjitak kepala Rain pelan.
"Resepsi pala Lo."

"Kan gue cuma nanya. Gak biasa lo pake drees kayak gini." Sahut Rain.

"Btw kita dimana?"

"Alam bawah sadar." Jawab Rasyi cepat.

"Maksud Lo?" Rasyi hanya tersenyum

"Seharusnya Lo gak ada disini. Ini bukan tempat Lo. Cepat pergi dari sini!!"

"Lo ngusir gue?? Gue gak akan pergi tanpa Lo."

"Jangan keras kepala! Cepat Lo jalan ke pintu itu dan pergi dari sini." Rain menoleh kearah yang tunjuk Rasyi.

"Sejak kapan di situ ada pintu? Perasaan tadi gak ada." Gumam Rain.

"Cepat pergi dari sini!" Rain kembali menoleh ke arah Rasyi.

"Gue bilang gue gak pergi tanpa Lo!"

"Belum saatnya gue pergi dari sini, Rain."

"Tapi kenapa?"

"Gue nyaman disini."

"Kalo gitu gue juga mau di sini nemenin lo."

Rasyi menggeleng cepat, "gak bisa."

"Tapi...."

"Gak ada tapi-tapi. Ayo gue antar sampai pintu." Tanpa banyak bicara lagi Rasyi langsung menarik tangan Rain.

RAINA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang