PART 9

776 42 0
                                    

Sorry... Typo banyak!!!

Happy Reading!!

=================

“kita hanya pemeran dalam skenario yang Tuhan ciptakan. Jadi ikuti saja, jangan banyak protes !!”

°°°°°°°°°°°°

Kini kedua remaja berbeda kelamin itu, Rain dan Lorenzo melangkah menuju ruang kerja Bara. Lorenzo menggandeng lembut tangan menaiki satu persatu tangga. Senyum cowok itu pun tak luntur karena masalahnya dengan sang adik sudah selesai. Meskipun Rain bukan adik kandungnya, tapi Lorenzo sangat menyayanginya.

Ckleek

Pintu terbuka dan keduanya langsung masuk kedalam.

"Duduk. Ada yang harus ayah bicarakan."
Keduanya mengangguk dan duduk dihadapan sang ayah.

"Aina.. ayah harap kamu bisa mengontrol emosi mu, nak."

"Memangnya ada apa,yah? Kok kayaknya serius banget..."

Bara menghembuskan nafas panjang kemudian membuka suaranya...

"Mamamu masih hidup, Aina."

Deg

"Mama..." Cicit Rain. Mata gadis itu berkaca-kaca, topik mengenai sang mama selalu membuat mata indah itu selalu mengeluarkan air mata.

"Iya, nak. Keyla, mama mu dia masih hidup."

Tes

"Ayah lagi bercanda kan? Dokter sendiri yang mengatakan mama sudah menghembuskan nafas terakhirnya..."  Ucap Rain parau.

"Keyla masih hidup Aina, semua itu rencana ayah dengan om mu, Abian."

Flashback on

Keyla berlari tergesa keluar dari mansionnya dengan air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya. Bara yang kebetulan berada di halaman depan sambil menggandeng Renzo menatap kaget Keyla yang menangis sambil berlari menuju mobilnya. Tujuan awal kedatangannya kesini adalah karena urusan pekerjaan dengan Keyla, namun melihat kondisi Keyla dia urungkan.

"Keyla... Kamu kenapa?? Mau kemana kamu??" Bara berlari mendekati Keyla dan diikuti Lorenzo kecil di belakangnya.

"Bara... Hiks... Hiks... Aku udah... Gak tahan lagi... Hiks... Semuanya berakhir hiks... Hiks.. semuanya sudah berakhir... Hiks.."

"Maksud mu apa, Key? Dan sekarang kamu mau kemana??" Bara memegang kedua tangan Keyla.

"Hiks.. aku ingin sendiri hiks... Tolong jaga Aina hiks... Sampai aku kembali hiks.. untuk menjemputnya hiks..."

"Lo gak bisa pergi dalam kondisi Lo yang kayak gini!!" Emosi bara tersulut karena melihat air mata Keyla.

"Biarin gue sendiri dulu, bar... Hiks... Gue bakal kembali dan jemput Aina nanti..." Keyla berhasil melepaskan pegangan tangan Bara dari tangannya.

Keyla membuka pintu mobil namun suara anak laki-laki menghentikannya.

"Bunda mau ninggalin Renzo?" Keyla menoleh ke arah Lorenzo, anak laki-laki yang di besarkan seperti putranya sendiri.
Keyla mendekati Lorenzo dan mensejajarkan tingginya dengan Lorenzo.

RAINA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang