PART 4

1.3K 62 0
                                    

Bila ada typo, Sorry☺️

==============

Pagi ini sepertinya ada yang salah dengan para black golden, pasalnya mereka sudah ada di sekolah tepat pukul 6, Dengan kata lain saat ini di sekolah hanya ada mereka, beberapa siswa rajin dan para tukang kebun.
"Mana nih si Nicol? Gak muncul-muncul!!" Gerutu Martinez kesal.

"Sabar elah." Rasyi mengikut perut Martinez membuat cowok itu mengaduk kesakitan. Jangan remehkan sikutan seorang Rasyi. Rasanya tuh sakit banget, ada yang mau coba??

Tak lama terlihat Nicolas yang berjalan dengan santainya.

"Woy!! Monkey!! Ditungguin dari tadi juga." Gerutu Rasyi berkacak pinggang.

"Yaelah sensi banget lu... Masih pagi juga..." Rasyi rasanya ingin sekali menjambak, memukul dan mencakar-cakar wajah watados-nya si Nicol.

"Udah gak usah berteman!!"

"Berantem, pinter!!!" Koreksi Rasyi menatap Martinez dengan wajah menahan marah.

"Hehe... Itu maksud gue..." Martinez menunjukkan cengirannya.

"Daripada kalian ngebacot disini, mending sekarang kita lakuin rencana kita." Ucapan Glen mendapat anggukan semangat dari Rasyi, Martinez dan Nicol. Sedangkan Rain dan Zach.... You know lah.

Rain dan Rasyi berdiri di koridor kelas 10 dekat parkiran. Keduanya menunggu kedatangan  Pak Andri -guru termuda di AHS- .

Tak lama pak Andri datang, guru muda itu keluar dari mobilnya.

Pak Andri adalah guru yang sangat rajin. Dia selalu datang lebih pagi daripada guru-guru lainnya. Beliau juga terkenal ramah dan sabar dalam menghadapi murid-muridnya.

Pak Andri berjalan santai dan sesekali tersenyum mendengar sapaan muridnya. Saat beliau melewati Rain dan Rasyi, suara Rasyi menghentikan langkah pak Andri.
"Pak Andri."

"Ya, Rasyi? Ada apa?"

"Gini lho pak... Saya tuh mau nanya, bapak udah nikah belum?"

"Kenapa kamu nanya begitu, Rasyi?"

"Gapapa pak, cuma bapak udah buat saya terjatuh kedalam pesona bapak."

Pak Andri terkekeh, " bisa aja kamu, Rasyi."

Saat pak Andri sibuk berbincang dengan Rasyi. Nicol menjalankan rencananya, pria berlesung pipi itu mendekati mobil pak Andri dan mulai mengempeskan ban mobil pak Andri. Tak tanggung-tanggung, Nicol mengempeskan keempat ban mobil itu. Setelah urusannya selesai, Nicol langsung menghampiri teman cowoknya yang lain.

"Eh??" Pak Andri menoleh saat merasa ada yang menabrak punggungnya.

"Duh! Maaf pak saya mau pinjam Rain sama Rasyi, boleh?"

"Ya.. boleh."

"Terimakasih pak, dan maaf telah nabrak punggung bapak."

"Ya tak apa." Setelah mendengar respon pak Andri, Martinez langsung menarik dan mengajak lari Rain dan Rasyi.

Ketiganya menghampiri Glen, Zach dan Nicol yang bersembunyi di dalam salah satu ruang kelas 10.

RAINA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang