Sebelum baca chapter ini... Aku mau bilang kalau aku akan merubah panggilan para tokoh saat mereka bersama. Untuk para cowok "Golden Boyz" dan untuk yang cewek "Golden Girls". Dan oh ya... Julukan Reyken, Glen,dan Aryan saat bersama adalah "RGA".
========================
Warning!! Typo bertebaran!
Happy Reading:)
=======================Seorang cowok duduk termenung di kasurnya menatap selembar foto di tangannya. Di foto itu terlihat dirinya sendiri bersama dengan seorang gadis berambut panjang yang mengenakan pakaian toga wisuda. Foto itu diambil saat acara kelulusan SMP dirinya dan gadis itu.
"Gue suka sama Lo, tapi gue bingung gimana cara ngungkapin nya." Ucap cowok itu lirih menatap foto itu.
==============
Setelah kemarin menghabiskan waktunya seharian di pantai, pagi ini para Golden Boyz and girls sibuk mempersiapkan kebutuhan mereka untuk beberapa hari ke depan. Rencananya mereka akan melakukan trip touring selama 6-7 hari untuk menikmati liburan kali ini. Mereka berencana untuk mengunjungi beberapa wisata di daerah Jawa tengah dan Jawa timur.
08. 45 WIB"Dimana sih tuh anak kembar??! lama amat..." Gerutu Rasyi menggeret koper nya keluar dari mansion.
"Sabar elah, Ras. Rey sama Aryan lagi pergi ambil mobil." Sahut Martin yang berdiri di samping Rasyi.
"Emang yaa si Aryan, Masak kita ke Jogja naik mobil tanpa supir. Pasti gue bosan plus capek." Gerutu Rasyi lagi.
"Gak akan bosan, Kita perginya rame-rame." Ucap Rain berjalan dari dalam mansion.
"Gue pengen di rumah aja...rebahan. daripada duduk terus di mobil capek. Iya gak Zach??" Rasyi menaik-turunkan alisnya menatap Zach.
Zach hanya tersenyum tipis dan mengangguk.
"Gue yakin Lo bakal betah nanti di mobil Rasyi." Semua orang menoleh kearah Glen.
"Kok gitu?" Tanya Nicol menaikkan satu alisnya. Glen hanya tersenyum penuh arti.
"Jan senyum-senyum Lo... Dasar gak jelas." Ejek Lorenzo menyentil kepala Glen.
"Lo tuh yang gak jelas_" ejek Glen balik.
"_mau kemana Lo?" Tanya Glen melihat Lorenzo menuju garasi mobil."
"Manasi mobil."
"Gak usah kita semua satu mobil aja, biarkan gak ribet."
"LO GILA???!" pekik mereka semua, kecuali Zach.
"Enggak."
"Heh!! Kita ini bersembilan yaa...mana bisa semobil..." Protes Rasyi menatap tajam Glen.
"Rasyi bener. Kagak muat Glen..." Timpal Rain membenarkan ucapan Rasyi.
"Kalo gitu ceritanya gue kagak ikut deh." Celetuk Martin.
"Gue juga." Sahut Lorenzo.
"Kita juga." Rasyi menarik tangan Nicol melangkah masuk kedalam mansion.
Glen menatap Rain, "Lo jadi ikut gak?"
Rain belum menjawab, tapi suara klakson mobil menarik perhatian semuanya, termasuk Lorenzo, Martin, Nicol dan Rasyi.
Kecuali Glen dan Zach, semua mata melotot melihat apa yang ada dihadapannya.
"Yok berangkat!" Ajak Glen menggeret kopernya dan melangkah menuju mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Teen Fiction"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...