Warning!! Typo bertebaran!
Happy Reading:)
=======================Sejak pagi Lorenzo, Nicol dan anak OSIS lainnya sibuk mondar-mandir mempersiapkan acara akhir tahun yang akan diadakan siang nanti.
Rencananya acara ini akan di bagi menjadi dua sesi. Sesi siang adalah acara pensi dan bazar, sedangkan nanti malam ada pesta topeng dan kontes princess and prince AHS. Dalam acara ini Setiap kelas wajib memiliki stan bazar, menampilkan sesuatu di pensi dan menunjuk siswa-siswi kelas untuk mengikuti kontes princess and prince AHS nanti malam.
Beberapa anak 11 MIPA 2 tampak sibuk menyiapkan sentuhan akhir dari stan bazar mereka. Stan MIPA 2 nampak indah dan menarik untuk dikunjungi. Tersedia banyak properti untuk menunjang konsep Photo box mereka. Sedangkan di sisi lain Rain dan Rasyi sedang bersantai di kantin menikmati makanannya. Mereka bodo amat dikatakan tak setia kawan dengan tidak membantu mempersiapkan segala sesuatunya. Toh tak ada yang berani memarahi mereka.
Ngomong-ngomong hari ini, seluruh siswa diperbolehkan memakai pakaian bebas. Rain memilih memakai Hoodie berwarna putih dengan dipadukan dengan rok kotak-kotak berwarna merah diatas lutut, tak lupa Rain juga memakai sepatu berwarna putih dengan sedikit corak hitam.
Rasyi sendiri lebih milih memakai Outfit hitam putihnya. Gadis itu mengenakan kaos lengan panjang berwarna Hitam-Putih dan rok diatas lutut berwarna hitam. Tak lupa kaki jenjangnya di lapisi kaos kaki hitam selutut dan sneaker shoes hitam putih.
Dua gadis itu menikmati makanan dengan diselingi obrolan santai.
"Oh ya Ras... kelas kita nunjuk siapa buat jadi perwakilan di pensi?"
"Denger-denger sih si Renzo nunjuk Zach. Tapi gak tau lagi deh..."
"Oh..." Rain hanya mengangguk saja.
"Eh! Hp gue mana yak?" Rain meraba saku roknya namun tak menemukan ponselnya.
"Kebiasaan lu! Otak aja pinter tapi lupa naruh barang dimana..." Cibir Rasyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Ficção Adolescente"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...