Bila ada typo, Sorry☺️
Happy Reading!!
=================
Pak Sam menatap tajam enam siswa di hadapannya, sedangkan yang di tatap terlihat santai-santai saja.
"Kalian sehari gak bikin rusuh,apa gak bisa? Saya capek melihat kalian di ruangan saya terus.""Kalo capek jangan lihat." Celetuk Glen santai.
"Diam kamu Glen! Saya benar-benar gak habis pikir dengan tingkah kalian, kalian adalah murid-murid yang cerdas tapi tingkat laku kalian benar-benar membuat kepala saya rasanya ingin pecah."
"Siapkan lem, nanti bapak rekatkan lagi." Kali ini Martinez yang menyahuti ucapan pak Sam.
"Diam kamu!" Pak Sam melotot kearah Martinez sedangkan sang tersangka hanya menunjukkan senyum lebarnya.
"Semua hukum pernah kalian rasakan tapi kalian tak pernah jera." Pak Sam memijit pelipisnya.
"Jangan terlalu berpikir pak, nanti bapak stress lhoo." Suara Rain terdengar dan menghentikan aktivitas pak Sam.
"Kalian lah yang bikin saya stress." Ketus pak Sam.
"Maaf deh pak." Pak Sam mengabaikan ucapan Rain dan kembali memijit pelipisnya.
"Keputusan saya sudah bulat. Kalian saya skors selama 4 hari."
Brakk..
"Beneran pak?" Tanya Rasyi sambil menggebrak meja.
"Iya."
"Gak nyesel?" Tanya Zach memastikan dan diangguki malas oleh pak Sam.
"Yess!!!" Rain dan Rasyi Bertos ria.
"Kenapa kalian sangat bahagia? Seharusnya kalian sedih karena tidak mengikuti KBM selama 4 hari" Heran pak Sam.
"Gimana gak bahagia coba, pak? Hari ini hari apa?" Tanya Nicol menatap pak Sam.
"Jum'at." Jawab pak Sam polos.
"Nah itu dia!!! Besok dan lusa weekend. Senin juga weekend karena tanggal merah. Terus bapak skors kita selama 4 hari. Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at. Besoknya weekend lagi. Jadi kita dapat liburan selama 9 hari."
Pak Sam cengo mendengar penuturan si WaKetOs itu." Terimakasih pak. Bapak baik deh kasih kita libur seminggu. Kapan-kapan kasih libur yang lebih panjang ya pak..." Girang Rasyi melangkah keluar mengikuti teman-temannya yang lain.
"Saya salah kasih hukuman sama mereka." Lirih pak Sam.
=====================
Ke-enam most wanted itu melangkah dengan riang menuju parkiran. Betapa baiknya pak Sam memberikan liburan gratis pada mereka. Benar-benar keberuntungan bagi mereka.
"Nic.. Lo nginep di mansion kita aja."
" Siyappp. Gue juga kangen sama kamar gue." Jawab Nicol semangat. Nicol sering menginap di mansion para black golden, jadi dia punya kamar sendiri si sana.
Drett... Drett...
Ponsel Rain berdering membuat sang empunya menghentikan langkahnya dan mengangkat teleponnya.
"Halo. Ada apa?"
"...."
"Kenapa?"
"...."
"Hemm."
Tut.
Rain mengakhiri panggilan secara sepihak kemudian melanjutkan langkahnya menyusul yang lainnya.
"Darimana?" Tanya Zach.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Teen Fiction"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...