PART 31

451 30 3
                                    

Warning typo bertebaran ‼️

Voment ya 😊

Happy Reading
======================

Rain menundukkan kepalanya tak berani menatap teman-temannya yang sedang menatap dirinya tajam. Sedangkan Reyken terlihat sangat santai.
"Kenapa gak pamit dulu sama gue??"

"Lo tidur. gue udah coba bangunin, tapi Lo gak bangun-bangun." Rain menjawab pertanyaan Rasyi.

"Setidaknya tinggalin pesan kek. Biar gue gak khawatir sama Lo."

"Sorry..."

"Dan Lo??" Ucap Rasyi menunjuk Reyken.

" Seharusnya Lo juga bilang-bilang dong kalo mau pergi sama Rain." Lanjut Rasyi.
Reyken hanya manggut-manggut mendengarkan perkataan Rasyi.

"Lain kali pamit dulu." Rain menoleh mendengar suara Zach.

"Gue udah pamit kok."

"Masa sih??? Harusnya Lo ajak gue dong... Gue juga mau lihat matahari terbit elah." Protes Martin.

"Ho'oh... Jangan pergi berdua aja lu.." sahut Lorenzo.

"Jangan pacaran aja lu pada." Nicol juga ikut menyahuti.

Rain yang merasa terpojok langsung melontarkan protesannya.
"Jan salahin gue dong... Gue udah ketuk pintu kamar kalian bahkan gedor-gedor tuh pintu tapi kagak ada yang bangun, cuma Rey yang bangun. Jadi gue putusin buat ajak Reyken aja. Kalo nunggu kalian bangun keburu terbit matahari nya."

"Emang kalian berangkat jam berapa??" Tanya Glen yang dari tadi diam sama seperti Aryan.

"Jam 4 pagi." Jawab Reyken santai.

"Abang beneran bangun jam 4 pagi? Semalam kita pesta Soju dan baru tidur hampir tengah malam. Lo yakin yang Lo ajak bang Atha, Rain??" Tanya Aryan tak percaya.

"Apa kalian ada liat Rey waktu bangun tadi?" Semua menggeleng.

"Nah itu dia jawabannya. Rey pergi sama gue."

Flashback Rain-Reyken.
Rain terbangun jam 3 pagi karena ingin pergi ke kamar mandi. Setelah menuntaskan panggilan alam nya Rain berusaha melanjutkan tidurnya, namun dia tak bisa kembali berlayar di mimpinya.

Rain mengambil ponselnya dan mulai browsing tempat-tempat wisata yang ada di sekitar Dieng Plateau. Kegiatannya terhenti saat melihat salah satu situs yang menampilkan tempat wisata yang menyajikan pemandangan sunrise yang menakjubkan. Wisata bukit sikunir. Rain mulai mencari informasi tentang wisata itu. Dan ternyata letaknya tak terlalu jauh dari tempatnya menginap. Wisata itu hanya terletak beberapa meter dari tempatnya saat ini. Dia hanya perlu menuju desa Sembungan terlebih dahulu. Desa Sembungan merupakan titik start paling familiar yang digunakan para wisatawan untuk memulai pendakian ke Bukit Sikunir Dieng hingga Puncaknya. setelah sampai di desa itu, kemudian dilanjutkan pendakian ke Puncak Sikunir yang kurang lebih memakan waktu setengah Jam.

Rain melihat jam diponselnya. Masih jam 03.20 pagi. Rain bergegas Menganti piyama dengan Hoodie kebesaran dan training berwarna abu-abu miliknya. Rain mengenakan sepatu sneaker hitam miliknya, mengambil ponsel, dompet dan jaket hitam miliknya. Jaga-jaga jika suhu disana sangat dingin.

Setelah siap, Rain berusaha membangunkan Rasyi, namu tak ada respon dari gadis itu. Akhirnya Rain PU meninggalkan Rasyi dan keluar dari kamar inapnya. Entah kenapa Rain langsung menuju kamar RGA dan mengetuk pintu kamar itu. Sudah sepuluh menit Rain mengetuk pintu itu, namun tak ada sahutan. Rain kesal dan mengubah ritme ketukan pintu nya menjadi ritme menggedor pintu kamar RGA. Tak lama pintu terbuka dan menampilkan wajah bangun tidur Reyken.

RAINA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang