Warning!! Typo bertebaran!
Happy Reading:)
=======================Setelah masuk ke ballroom hotel, mereka semua memilih duduk di meja yang cukup besar yang mampu untuk 10 orang, letak meja itu berada di sudut ballroom.
Rain mengedarkan pandangannya dan retina matanya terpaku pada sosok pria paruh baya yang sibuk bercengkrama dengan orang lain. Sosok yang sebenarnya sangat ia rindukan.
=============
Zach menatap Rain yang fokus pada sesuatu. Cowok itupun mengikuti arah pandang Rain dan melihat di sana, ditengah ballroom hotel Mr. Kearney nampak bercengkrama dengan rekan bisnisnya. Zach mengulurkan tangannya dan mengelus pelan tangan Rain.
Menerima perlakuan itu, Rain menoleh kearah Zach yang duduk di sampingnya itu. Zach tersenyum tipis dan dibalas senyuman juga oleh Rain.
Tak lama setelah itu Mr. Alva dan istrinya datang menghampiri meja mereka.
"Hai boys." Sapa nya pada ketiga putranya.Glen, Reyken dan Aryan kompak tersenyum kearah pria paruh baya itu.
"Nampaknya aku mengganggu obrolan kalian?"
"Tidak, pah. Kita hanya ngobrol santai aja." Sahut Glen.
"Oh ya... Atha, Rega. Tadi mama ketemu papa kalian, dia mencari kalian." Ucap Ratna pada kedua putra kembar nya.
"Ah Baiklah ma... Kita akan temui papa dulu." Ucap Reyken kemudian menarik adiknya pergi.
"Permisi om... Saya harus pergi menemui orang tua saya." Pamit Zach setelah menerima telpon dari seseorang.
Terjadi obrolan singkat diantara mereka semua, hingga Rain pamit ingin ke toilet sebentar.
Disisi lain terlihat dua pria paruh baya, seorang pria tua dan istrinya sedangkan berbicara serius.
"Bang, pikirkan lagi keputusan Lo..." Ucap pria yang lebih muda."Keputusan Abang sudah bulat, Van. Ini demi keselamatan Aina."
"Kami tau kamu berpikir begitu... Tapi putrimu dia akan sangat kecewa, Nanta."
"Keselamatan paling penting untukku, pah."
"Terserah katamu, papa tak peduli. Dan selamanya papa tak akan menerima keputusan mu itu." Ucap Mr. Ardhan kemudian berlalu bersama istrinya.
"Keputusan Lo salah bang." Devan pun pergi dari hadapan kakaknya.
------------------
Pesta berlanjut hingga tengah malam... kini jam sudah menunjukkan pukul 23.49 WIB. Beberapa menit lagi pergantian tahun akan tiba.
"Cek... Cek..." Suara seseorang dari microfon menarik perhatian semua orang. Kini pandangan semua orang tertuju kearah panggung. Di sana penyelenggaraan pesta ini, lebih tepatnya CEO Kearney's company Mr. Ananta Kearney berdiri dengan gagah diatas panggung.
"Selamat malam semua. Terimakasih atas kedatangannya ke pesta yang saya adakan ini. Tujuan saya mengadakan acara ini selain untuk merayakan pergantian tahun dan mempererat hubungan bisnis, saya juga akan memperkenalkan orang yang paling berharga di hidup saya. Dia permata hati saya, putri saya Sayra Arnanda Kearney." Pandangan semua orang langsung mengarah ke arah pintu ballroom hotel. Terlihat seorang gadis berjalan menuju Nanta.
"Dia putri saya, putri tunggal saya Sayra." Ucapnya setelah gadis itu berada di sampingnya.
Di sisi lain, seorang gadis menatap seduh kearah panggung. Kedua mata indahnya sudah berkaca-kaca. Dia berlari keluar dari aula hotel menuju taman belakang. Devan yang sedari tadi memperhatikan gadis itupun lantas langsung mengejarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Novela Juvenil"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...