Sorry for typo!!!
Happy Reading!
==============
Seorang gadis kecil masih bertahan di tempat persembunyian nya sambil mendengarkan pertengkaran kedua orang tuanya. Gadis itu bersembunyi di ujung tangga lantai atas.
"Kenapa kamu selalu gak percaya sama aku.... Aku gak pernah selingkuh dari kamu." Teriak sang mama sambil menahan Isak tangisnya.
"Semuanya sudah jelas dan kamu tak bisa mengelaknya, kamu selingkuh dariku dan mengkhianati pernikahan kita."
"Berapa kali aku harus ku katakan kalau aku tidak selingkuh, Nanta!!!"
"Sudahlah, Key. Jujur saja padaku, kamu jatuh cinta sama ayah anak asuhmu itu kan? Kamu jatuh cinta sama Bara dan kamu memiliki hubungan dengan dia!!"
"Mana janji kamu yang akan selalu percaya sama aku Nanta!!! MANA!! KAMU SELALU MENUDUH AKU TANPA BUKTI!!"
"SEMUA SUDAH JELAS KEYLA!!! FOTO-FOTO INI LAH YANG MEMBUKTIKANNYA!!" teriak Nanta kemudian melempar beberapa lembar foto ke wajah Keyla.
"Kamu salah paham Nanta! Apa yang kamu pikirkan tentang aku dan Bara di foto itu salah!"
"Oh... Aku salah..." Nanta tersenyum sinis.
"Sekarang aku tanya, 3 bulan yang lalu saat aku pergi ke London apa kamu pernah menginap di mansion Bara??"
"Iya. Aku menginap kesana karena putranya sakit."
"Bohong!!"
"Itu benar Nanta, aku gak bohong."
"Pembohong!!! pengkhianat!!! Kamu datang ke sana bukan untuk menemui Renzo, tapi menemui ayahnya. Kau berkhianat dan berhubungan dengan Bara!!"
"Aku gak bohong Nanta..aku kesana karena Renzo sakit.."
"Aku gak percaya, bahkan aku gak percaya jika bayi yang kau kandung saat ini adalah bayi ku."
Plakk
"Aku gak pernah menyangka kamu sepicik ini Nanta. Bayi yang aku kandung saat ini adalah bayimu, bayi kita."
" Aku sudah gak tahan sama kamu Nanta. Kamu mengingkari janji kamu untuk selalu percaya sama aku. Seharusnya kamu cari dulu kebenarannya, bukan langsung menuduh aku seperti ini hiks.. hiks.. dan untuk foto-foto itu, aku hampir terpeleset dan Bara menolong ku. Tapi jika kamu masih tidak percaya, silahkan aku gak peduli. Aku pamit." Keyla melangkah keluar dari mansion.
"MAMA!!! MAMA JANGAN TINGGALIN AINA MA!!!" gadis kecil itu berlari menuruni tangga hendak menghampiri sang mama tapi dihalangi oleh papanya.
"MAMA!!! PAPA LEPASIN AINA!! AINA MAU SAMA MAMA!!!" gadis itu terus berontak dari pelukan sang papa.
"Maafin mama, Aina. Mama akan menjemput kamu nanti." Ucap sang mama sebelum melanjutkan langkahnya.
"MAMA!!! MAMA!!!"
"MAMA!!!" Rain terbangun dari tidurnya dengan keringat yang bercucuran di sekujur tubuhnya.
"Hiks... Hiks.. mama." Rain bergerak gelisah dengan air mata yang mengalir di pelupuk matanya.
"Hiks.. hiks.. Aina mau ikut mama hiks.. hiks.. mama bilang hiks bakal jemput Aina hiks.. hiks.. tapi mama malah ninggalin Aina hiks.. hiks.." Rain menangis dan menenggelamkan wajahnya di lipatan lututnya.
"Mama.. hiks.. hiks.. Aina kangen.."
"Aina mau ikut mama.. hiks.. hiks.."
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Teen Fiction"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...