Warning!!! Typo bertebaran!!
Voment please!!!
Happy Reading!!!
====================Keempat BG dan Nicol kelimpungan mencari keberadaan Rain. Gadis itu menghilang semenjak kepergiannya dari kantin hingga sekarang, jam pulang sekolah. Gadis itu tidak ada di kelas, rooftop, ataupun warung bang Madun.
"Hiks... Hiks... Lo dimana sih Rain..." Sekian kalinya Rasyi menangis karena Rain tak kunjung ketemu.
"Udah dong sayang... Jangan nangis..." Nicol terus berusaha menenangkan gadisnya itu.
"Rain... Hiks.. hiks..." Rasyi terus menangis karena khawatir dengan Rain. Rasyi memang gadis bar-bar yang tak tahu malu, tapi di balik sikapnya itu Rasyi gadis yang sangat emosional. Terutama hal mengenai Rain. Bagi Rasyi, Rain adalah gadis kecil yang harus dia lindungi.
"Glen.. kerahin anak-anak Tiger gih buat bantu cari Rain. Mungkin tuh anak lagi pergi kemana gitu..."
"Udah gue kabari anak-anak buat cari Rain tapi belum ada kabar."
"Kita pulang aja dulu... Mungkin Rain udah ada di mansion." Semuanya mengangguk menanggapi ucapan Zach. Rasyi langsung berlari menuju parkiran.
Keempat cogan itu pun melangkah menuju parkiran menyusul Rasyi. Langkah keempatnya berhenti saat melihat Rasyi berlari kembali kearah mereka.
Hos... Hos...
Rasyi berusaha mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.
"Kenapa balik lagi Lo?" Tanya Martin bingung."Rain masih ada di sekolah! Motornya masih ada di sini.."
"Ngaco Lo!! Kita udah keliling di sekolah dan Rain gak ada di sini. Kemungkinan besar dia udah pulang atau ke suatu tempat." Cerocos Martin.
"Tapi motornya Rain masih ada diparkiran!" Keukeh Rasyi.
"Mungkin dia pergi dan lupa kalo bawa motor, jadi dia tinggal tuh motor disini" Celetuk Nicol dan diangguki betul oleh Martin.
"Rain gak kayak gitu."
"Nah betul tuh, Glen. Rain bukan tipe gadis yang mudah lupa."
Saat Glen, Martin,Rasyi dan Nicol sibuk berdebat tentang Rain... Zach diam dan memikirkan kemana perginya Rain. Zach hafal dengan kebiasaan Rain, gadis itu tak akan lupa mengabarinya jika ingin pergi kemanapun.
"Dia mungkin tau." Gumam Zach yang dapat didengar oleh keempat remaja yang sibuk debat itu.
"APA??!?!" tanya mereka bersamaan dan menatap Zach penuh tanya.
Zach mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon seseorang yang kemungkinan besar tau keberadaan Rain.
"Rain ada sama Lo?" Tanya Zach to the point saat panggilan sudah terhubung.
"Ck.. tar. Basa-basi dulu kek.. bilang halo dulu kek... Tanyain kabar gue dulu... Atau apa gitu..."
"Bacot. Rain ada sama Lo kagak?" Ketus Zach.
"Tumben Lo tanya gue? Kesambet apa lu semalam Sampek tanya Rain ke gue..." Kekeh orang di sebrang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Teen Fiction"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...