Sorry, banyak typo!!
Happy Reading!!!
==============
Pagi ini semuanya kembali seperti semula, meja makan pun kembali di penuhi dengan canda gurau dari para black golden. Semuanya tertawa melihat wajah cemberut Rain yang di jaili oleh Glen.
"Hahaha..."
"Ish. Tara, Lo jangan ikut ngetawain gue dong."
"Haha, muka Lo lucu Rain, jadi pantas ditertawakan." Bukan, itu bukan suara Zach tapi Martin.
"Sorry deh." Zach mengelus rambut panjang Rain.
"Gue suka deh lihat Lo lebih hangat sama kita, Zach. "
"Betul tuh,syi. Selama 3 tahun kebersamaan kita, akhirnya si kutub cair juga." Martin tersenyum membenarkan ucapan Rasyi.
"Kalian tuh harus berterima kasih sama gue. Kalo gue gak minta hal begini, si Zach gak bakal sehangat ini sama kalian." Glen menimpali dengan PD-nya.
"Iya..iya... Cuma Lo dong yang minta begituan." Sahut Rain ketus, sepertinya dia masih kesal sama si Glen, haha....
"Ada yang ngambek nih." Goda Glen menaik turunkan alisnya jahil pada Rain.
"Bodo."
"Hahaha..." Tawa mereka kembali pecah karena wajah cemberut Rain.
"Hemm...Sorry, jika sikap gue dulu cuek sama kalian."
"It's oke, Zach."
"Oh ya Zach, gue udah dari lama pengen tanya tentang hal ini, sebenarnya kenapa Lo pergi dari rumah bokap Lo?" Pertanyaan Rasyi membuat Glen, Rain, Martin langsung menantap ke arahnya.
"Iya Zach, gue rasa Lo sama om Yogi juga fine-fine aja, dia juga sering datang ke sini buat jenguk Lo." Timpal Martin.
"Gue gak ada masalah sama bokap, cuma pengen hidup mandiri aja."
"Tapi gue rasa ada alasan lain." Sahut Glen menatap Zach.
"Gue harus lindungi dan jaga orang yang gue sayang."
"Siapa?" Tanya Glen, Rasyi, dan Martin bersama. Sedangkan si Rain sibuk dengan nasi goreng favoritnya.
"Adek gue."
"Adek? Perasaan Lo anak bungsu di keluarga Lo."
"Kalian. Kalian adek-adek gue."
"Uhh... Zach, baper gue. Gue baru tahu kalo Lo itu cowok yang penyayang."
"Kemana aja, neng?? Baru tau kalo Tara penyayang. Dari dulu juga dia cowok penyayang ." Rain menimpali ucapan Rasyi.
"Yeh... Mana gue tau, dari awal pertemuan kita sampai 3 tahun ini Zach selalu menunjukkan wajah datar, dan tatapannya itu lhoo..."
"Kenapa tatapan gue?" Zach memotong perkataan Rasyi.
"Serem tau."
"Sorry, mulai sekarang gue gak bakal tunjukkin tatapan itu lagi sama Lo."
"Sipp" Rasyi menunjukkan kedua jempolnya kearah Zach.
"Kalian udah belum sarapannya??" Tanya Rain menatap ke satu persatu sahabatnya.
"Udah selesai, emang Lo mau ngapain?"
"Kita keluar yuk, nanti biar Glen yang traktir semuanya."
"Lha kok gue??"
"Alah itung-itung PU, Glen." Ucap Rain menunjukkan puppy eyes nya .
"Hemm... Baiklah." Rain tersenyum lebar kearah cowok berambut hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (End)
Teen Fiction"Hidup selalu membawa kita pada persimpangan takdir. Karena hidup adalah pilihan." ====== Hidup mengajarkan banyak hal untuk Raina. Kabar kematian sang mama dan kebencian kepada sang papa membuatnya memilih untuk meninggalkan rumah dan menjalankan k...