PART 22

561 47 1
                                    

Warning!! Typo bertebaran!

Happy Reading:)
=======================

Sore ini, seorang pemuda dengan senyum kotak khas miliknya berjalan memasuki sebuah mansion mewah. Mata indahnya mengedarkan pandangannya ke seluruh mansion. Sepi,Itulah yang dia lihat saat ini. Kakinya terus melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Langkah kakinya terhenti saat mendengar sayup-sayup suara dari kamar sang ayah. Suara seorang wanita, pasti itu mama tiri nya. Awalnya Aryan bodo amat dan berniat menuju kamarnya, namun saat mendengar ibu tirinya berkata sesuatu yang memancing emosi nya.

Brak

Karin- mama tiri Aryan menoleh kaget mendengar bantingannya pintu kamarnya yang dibuka paksa. Matanya membola melihat putra suaminya berdiri diambang pintu dengan wajah marah.

"Oh... Ternyata mama cuma mau harta papa aja... Dan MAMA LAH PENYEBAB UTAMA KEHANCURAN KELUARGA KU!!  Jawab ma! Semua itu benar??" Karin diam membuat emosi Aryan semakin membuncah.

Aryan menghampiri karin dan mengguncang tubuh wanita. " Jawab ma! Jawab!!"

"Ya! Aku lah penyebab kehancuran keluarga mu, aku tidak mencintai papa mu itu, aku hanya ingin merampas harta papa mu dan hidup bahagia menikmati harta papa itu."

"DASAR WANITA ULAR!!  Aku akan mengatakan segala kepada papa!"

"Katakan saja! Aku yakin jika papa mu itu tak akan percaya dengan ucapanmu itu. Dia akan lebih percaya dengan ucapanku." Aryan menatap tajam wanita itu kemudian melenggang pergi dari kamar itu.

===========

Brak...

Bruk...

Seorang remaja berusia 14 tahun terhempas ke dinginnya lantai karena dorongan dari ayahnya sendiri. Pemuda itu berusaha bangkit dan berdiri di hadapan sang ayah.

"Aryan gak bohong pah,dia... Wanita itu hanya ingin harta papa aja." Ucap pemuda itu sambil menunjuk seorang wanita yang berdiri di belakang tubuh sang ayah.

"Apa salah mama, Aryan... Kenapa kamu nuduh mama kayak gitu.. hiks.. hiks..." Isak wanita itu.

Melihat istrinya menangis, pria paruh baya itu yang tak lain adalah Ardito Helgason langsung menampar pipi sang anak.

Plak

Kepala Aryan menoleh ke samping karena kerasnya tamparan sang ayah. Sudut bibir cowok itu robek dan sedikit berdarah.
"Papa gak pernah mengajarkan kamu untuk memfitnah mama mu, Aryan Helgason!! Cepat minta maaf!!!"

"Enggak! Aryan gak salah. Semua yang Aryan katakan itu benar ,pah!"

Plak

Tamparan kembali di terima Aryan di pipinya yang lain. Ardito menatap tajam putranya itu.

"CEPAT MINTA MAAF!!!"

"ARYAN GAK SALAH PAH! DIA CUMA MAU HARTA PAPA!!"

Plak
Plak
Bugh
Bugh
Plak

"Dia itu mama mu, Aryan! Dia sudah merawatmu dari kecil dan ini balasanmu??!!"

"Dia bukan mama ku... Dia hanya ingin harta Papa!!!"

"Ternyata selama ini papa salah mendidik kamu, Aryan!! Papa selalu memanjakan dan menuruti semua mau mu! Apa kamu tak melihat ketulusan mama mu itu, HAH!!!

RAINA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang