PART 25

515 31 0
                                    

Warning!! Typo bertebaran!

Happy Reading:)
=======================

"Pikirkan lagi keputusan Lo, bang. Sebelum segalanya makin buruk."

"Keputusan ini sudah benar, Van. Inilah yang terbaik."

"Tapi dia pasti akan sangat marah sama Lo bang. Gue gak mau hubungan Lo sama dia makin memburuk."

"Van... Semua ini demi kebaikannya."

"Mungkin Lo mikirnya gitu... Tapi dia, enggak."

"Kita tidak usah bahas ini lagi. Tidak ada bantahan ataupun protes lagi, Devan."

Devan hanya menghembuskan nafas pasrah. Kakaknya itu sungguh keras kepala.
"Semoga putrimu bisa menerima hal ini, bang. Dan semoga dia tidak semakin membencimu." Ucap Devan lirih.

=============

Setelah acara akhir tahun di sekolah mereka. Glen dkk, Rain dan Rasyi menghabiskan awal liburannya di mansion saja. Glen mengajak kedua saudara tiri nya untuk bergabung dengan teman-temannya. Dan mereka semua mulai akrab.

4 hari ini mereka hanya berdiam diri di Mansion melakukan aktivitas kesukaannya. Dan sore ini ke sembilan anak manusia itu sedang asyik bermain batu -gunting -kertas
bersama. Permainan sederhana hasil dari ide seorang Aryan. Dalam permainan ini setiap orang yang kalah akan dicoret wajahnya dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan untuk hukuman, yaitu tepung, cat air, tinta hitam dan beberapa cat warna.

Dan lihat! kini wajah mereka tak ada yang bersih lagi. Tapi sepertinya keadaan Rain, Reyken dan Aryan jauh lebih baik dari yang lainnya.

"Batu gunting kertas!" Teriak Rain semangat.

•Reyken dan Aryan mengeluarkan Gunting.
•Glen, Rain, Nicol, dan Lorenzo mengeluarkan kertas.
•Zach, Rasyi dan Martin mengeluarkan batu.

"Haha... Lo kena lagi, Tara!!" Pekik Rain.

"Semuanya kena, Rain." Sahut Zach santai.

"Gue gak peduli... Gue suka bikin wajah Lo cemong.. Tara!!!" Ucap Rain girang sambil mengusap wajah Zach dengan tepung.

"Ehm... Bagaimana kita ubah permainannya? Agar lebih menantang?"

"Diubah gimana, Ar?"

"Kita hanya akan memainkan batu dan gunting saja. Dan siapa yang kalah wajib menjawab pertanyaan atau teka-teki dari yang menang. Dan jika tidak bisa menjawabnya maka akan mendapatkan hukuman." Jelas Aryan.

"Cukup menarik." Komentar Reyken.

"Kuy lah." Sahut Martin.

Permainan pun berlanjut.

"Batu.. gunting... Batu.. gunting!!"

Glen, Zach, Martin, Lorenzo dan Rasyi mengeluarkan Gunting.
Sedangkan Rain, Reyken, Aryan dan Nicol mengeluarkan batu.

"Yuhuy!!! Gue menang lagi..."

"Ets... Kita belum kalah. Lo harus ajukan pertanyaan dulu pada kita." Protes Rasyi.

"Oke. Gue kasih Lo teka-teki, rasa yang bisa membangkitkan semangat sekaligus menjadi kelemahan terbesar seseorang. Apa itu?" Tanya Rain cepat.

Rasyi menatap keempat teman cowoknya yang posisinya sama dengan dirinya.
"Kemarahan." Jawab Glen.

"No! No! No!"

"Bagaimana bisa salah? Kemarahan seseorang membangkitkan semangat nya sekaligus kelemahannya." Sahut Lorenzo.

RAINA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang