Part 77 [Lombok] ; (Mari memasak)

6 0 0
                                    

Selesai berbelanja, merekapun saling menyibukkan diri dengan bahan bahan yang mereka pegang.

"Yeay, ayo kita mulai!" Ujar Yova.

Rara memutar bola matanya "Sejak kapan lo pinter masak." Sinis nya.

"Gak lama sih, tapi ya lumayan lah. Seenggaknya aku punya kemampuan buat bantu-bantu." Ujar Yova dengan bangganya.

Tak terima Rara pun menimpali nya lagi "Jadi maksudnya, gue gabisa bantuin mereka gitu."

"Apa sih Ra, kok kamu emosi? Aku kan cuma jawab pertanyaan kamu."

Rara malas menjawab gadis itu lagi.

Sedangkan Eva dan Khanza sibuk mengeluarkan belanjaan dari kantong plastik.

Felly menghampiri keduanya, dan menyaoa gurita yang ia beli tadi.

"Hai.." ujarnya dengan gemas.

Khanza mencoba menurunkan gurita dari mangkuk dengan wajah kesal.

"Eh ini nempel anjir!! Turun Lo!! Ihh kesel deh.." kesalnya pada gurita yang menempel pada tangannya.

Tak lama gurita itu pun akhirnya lepas dari tangan Khanza.

Felly dan Eva sedang mengiris bawang dan lainnya diatas meja.

"Berapa takoyaki yang mau kita bikin?" Tanya Felly.

"Seratus aja." Ujar Eva.

"Seratus? Tapi keknya bakalan kurang deh.." sahut Felly.

"Em keknya semua orang bakal makan 4 sampe 10 deh, gimana kalo 140 aja." Simpulnya.

"Gile anjir, itu susah Fell.. yang bener aja." Ujar Eva tak percaya.

Felly dan Khanza justru sudah sibuk menyiapkan semuanya.

Melihat potongan gurita terlalu besar membuat Felly agak terganggu.

"Keknya potongan gurita nya dipotong lebih kecil lagi aja." Ujarnya.

Selang beberapa menit~

Felly langsung siap membuat takoyaki, ia mulai memasukkan adonan kemudian disusul toping gurita dan sayuran lainnya hingga penuh. Mereka tinggal menunggu waktu untuk membalikkan adonan.

Felly bangga pada dirinya saat ia dapat membalik adonan dengan rapih.

"Keknya gue ahli nih.. hahaha" serunya senang.

"Gue baru sih bikin ini" Ujar Khanza.

"Hahaha.. iya gue tau, keliatan kok repotnya."

Nampak adonan takoyaki yang bagus, Eva pun memuji nya.

"Wahh bagus deh jadinya, gaada yang bikin aneh keliatan nya." Ujar Eva.

-
-

Sedangkan di dapur pria, mereka sibuk dengan resep masing-masing.

Yohan tampak sangat bersemangat, apalagi memasak adalah salah satu keahlian nya.

Tiba-tiba Bobby teriak ketika ia sedang memotong bawang.

"Argh!! Mata gue sakit!! Perih!" Ringisnya.

"Inilah hidup, dunia emang kek gini Bob.." ujar Bian dengan santainya.

"Jangan kek anak kecil Lo!" Ujar nya lagi.

Bobby masih meringis, tak sengaja ia mengusap matanya menggunakan tangan yang tadi menegang bawang.

"Shit! Argh.. sialan Lo bawang!" Teriaknya karena semakin perih.

Ia pun mencuci tangan nya dan membasuh wajahnya.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang