Part 40

43 5 1
                                    

Setelah kejadian kemarin, Khanza meminta maaf pada Vera bahkan menemui gadis itu ke rumahnya. Vera menganggap itu wajar karena pasti jika ia diposisi Khanza pasti dia juga akan semarah itu.

"Bagus deh kalo lo mulai bisa koreksi kesalahan lo!" Ujar Silva

Khanza hanya mengangguk.

Dengan langkah perlahan mereka menuju kelas masing-masing, Khanza melotot saat melihat pria yang memunggunginya adalah June.

"Itu dia! Dia udah bikin gue gila seharian kemarin.. " Gumamnya kesal mengepalkan tangannya keras

Silva hanya mengangguk tanda setuju, karena memang benar akibat pria gila itu suasana kemarin jadi tidak nyaman.

"Menurut kalian, gimana kalo kita kerjain dia?" Ujar Rara yang langsung diangguki keduanya.

Mereka pun berunding merencanakan ide apa untuk mengerjai June yang sedang galau.

June hanya berjalan lesu dengan tatapan malas, ia benar-benar tak niat untuk masuk sekolah hari ini. Ia masih bingung meminta maaf pada Vera dan membuatnya percaya tentang hatinya.

Tiba-tiba seseorang menyenggol nya begitu kencang sambil berlari, rasanya dia ingin mengamuk sekarang. Siapa yang berani menyenggol nya secara brutal hingga ia hampir terperosok dilantai. Ia pun bangun dan menatap orang di hadapannya dengan tajam, ya ternyata ini memang nyata seseorang yang menyenggol nya adalah gadis menyebalkan dalam hidupnya siapa lagi jika bukan Khanza.

"Gausah cari ribut masih pagi." Singkatnya kemudian melewati Khanza begitu saja.

"What?" Pekiknya tak percaya

"Demi apa? Dia nyuekin gue?" Ucapnya tak terima.

Rara dan Silva yang tadi bersembunyi kini langsung menghampiri Khanza yang masih melongo dengan wajah kesalnya.

"Kok dia ninggalin lo?" Tanya Rara

Khanza hanya menggeleng kesal kemudian pergi begitu saja sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Tumben banget si june lesu gitu, jangan-jangan kemaren itu dia sakit lagi" ujar silva asal berspektif

Rara menanggapi nya dengan ekspresi datar kemudian kembali berjalan menyusul khanza.

***

Kali ini felly hanya pasrah, apalagi ia tak punya pilihan lain. Memang mungkin, tuhan sedang memberinya waktu untuk mengatasi kakak tirinya ini.

"Lo udah sarapan?" tanya diaz lembut

Felly hanya diam.

Diaz menghembuskan nafasnya perlahan, ia harus sabar untuk kembali menaklukan felly. Karena tidak akan mudah membuat gadis yang kini menjadi adiknya kembali seperti dulu gadis yang periang dan mudah diajak bicara.

"Kita mampir dulu aj-" belum sempat selesai felly memotong ucapannya.

"Telat!!" sarkas gadis itu singkat

Meski begitu singkat namun diaz tau maksud gadis itu. Diaz pun hanya mengangguk kemudian melajukan mobilnya.

***

Di dalam kelas June benar-benar menjadi orang lain, ia bukan June yang selalu berisik, bobrok bahkan genit. Kali ia terlihat seperti sedang putus asa, ia tak tau harus melakukan apa seakan hidupnya benar-benar pendek setelah berakhir hubungannya dengan vera.

Khanza datang ke kelasnya dengan tiba-tiba dan berjalan cepat kearah June yang sedang menenggelamkan kepalanya diatas meja.

"June!" panggil nya dengan wajah datar

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang