Part 20

75 5 1
                                    


Namun tak lama berfikir june pun membuka pintu pagar rumah khanza, saat masuk halaman dia sedikit mendengar seseorang berteriak kesal.

"Aaa.. Mati listrik! Uh dasar, pasti abang bobby belum bayar listrik" kesal khanza dan berjalan keluar menuju saklar listrik rumah nya

June yang melihat nya berniat untuk menjahili khanza

"ck, mana gak keliatan lagi?" gerutu khanza

"wuaaaa!" teriak june dari belakang khanza

"aaaa..." teriak khanza reflek menendang kepunyaan june

"anjing!" teriak june meringis

"Eh eh sorry, lo si ngagetin gua gaada kerjaan tau ga" ujar khanza kesal

Sedangkan june masih meringis..
"ahh.. Gila lo taekwondo ya?" timpal june asal "anjir kenceng banget!"

Mendengar june meringis seperti itu membuat khanza bergidik geli

"ambigu anjing, gausa kaya gitu! Geli gue denger nya" sahut khanza jijik

"sakit anjing ini tuh" timpal june kesal sambil menunjuk ke arah kepunyaan nya

"ishh pea, yauda sorry sorry.. Ayo gue giring masuk" ujar khanza menggandeng june untuk memasuki rumah nya, ya meskipun masih dalam keadaan gelap.

Di dalam rumah khanza mendudukan june di kursi

"masih sakit yah?" tanya khanza lembut

"yaiyalah.. Sshh" sahut june meringis

"ck, terus gua harus gimana?" ujar khanza was was

"ada air anget ga?" tanya june

"ada sih, tapi kan ini gelap mana berani gue ke dapur" sahut khanza polos

"ssshh.. Ribet lo!" yauda lo diem aja" timpal june

Khanza hanya diam dan pasrah meskipun dia masih terlihat was-was june sedari tadi menggenggam tangan khanza lembut dan sekarang menyenderkan kepala nya di bahu khanza.

Sedangkan khanza hanya diam membiarkan june seperti ini.

mungkin setelah ini dia gak ngerasa sakit lagi - fikir khanza

June menghirup aroma tubuh khanza sama seperti yang dia lakukan saat dia memeluk khanza, aroma nya sangat menenangkan bagi june bahkan ia seperti ketagihan akan aroma tubuh khanza ini hingga rasa sakit nya sekarang sedikit berkurang.

Setelah lama mereka seperti itu bahkan june sudah tidak merasa sakit lagi kini ia pun menegakkan tubuh nya kembali.

"Eh kenapa? Sakit ya? Yauda bentar gue ambilin air anget aja deh" ujar khanza hendak beranjak namun june menahan tangan nya

"gausa, udah gak sakit kok" ucap june lembut

"oh bagus deh!"

"nih" june menyodorkan voucher listrik titipan bobby

Khanza hanya memasang wajah polos nya "apaan nih?" tanya khanza polos

"voucher listrik, tadi bobby nitip ke gue" jelas nya

Khanza hanya ber "oh" ria sambil mengambil voucher tersebut dari june, khanza yang seperti ini terlihat menggemaskan bagi june apalagi terlihat jelas wajah cantik dan polos tanpa polesan make up oleh lampu senter dari ponsel khanza.

"yauda gue mau ngisi pulsa listrik dulu, mendingan lo balik deh.. Udah malem juga" ujar khanza

"gue balik ya" pamit june seraya tersenyum dan langsung melajukan motor nya

Khanza pun kembali menuju saklar listrik untuk mengisi pulsa listrik nya dan menyalakan listrik kembali.

°°°°°

Dipagi hari seperti ini sangatlah nyaman sekali bagi khanza yang masih terlelap di kasur nya, padahal jam sudah menunjukan pukul 07.15 yang mana arti nya ini sudah siang.

Ponsel khanza yang sedari tadi berbunyi membuat khanza merasa terganggu dan langsung mengangkat telpon tersebut

"apaan sih! Berisik!" teriak khanza dengan suara khas bangun tidurnya dan sedikit kesal

"YAAMPUN! KAMU BARU BANGUN? CEPETAN MANDI INI UDAH JAM TUJUH KHANZA!!!" terdengar suara cempreng diseberang sana

Khanza membulatkan mata nya
"what?!" Pekiknya

"gue kesiangan anjir!!" teriak khanza heboh dan langsung mematikan telpon nya

Khanza beranjak dari kasur nya dan berlari-lari menuju kamar mandi

Setelah memakai seragam nya, khanza belum sempat menata rambut nya ia hanya mencepol asal rambut nya di tambah lagi dengan kaki nya yang masih polos tanpa sepatu.

"huaaaa, gimanaa!!" teriak nya heboh dan langsung memasuki mobil dan melajukan nya kencang.

^^^^^

Sesampai nya di sekolah ternyata gerbang sudah di tutup..

"anjing udah di tutup! Gimana ini gua???" gumam nya

Tak ingin berfikir panjang ia pun langsung mencopot kembali sepatu nya yang baru saja ia pakai di mobil dan langsung menaiki pager tanpa aba-aba.

Namun saat turun dari pagar ia terjatuh dan lutut nya mencium tanah juga sedikit terasa perih, tapi dia memilih untuk cepat-cepat pergi menuju kelas dan berlari lagi.

-
-

Setelah sampai di depan pintu kelas, terlihat pak guru sudah berdiri di depan papan tulis.

'Tok.. Tok.. '

"misi pak, mau masuk boleh?" ucap khanza

"Kamu ini, pasti terlambat ya?" sahut pak ilham

"iya pak maaf, saya boleh masuk ya?" tanya khanza polos

"tidak boleh, karena kamu terlambat kamu harus menerima hukuman dari guru BK terlebih dahulu" ujar pak ilham santai

Sedangkan khanza hanya melongo membuat seisi kelas tertawa melihat ekspresi khanza, wajah khanza yang polos ini sangat menggemaskan menurut teman nya.

"gak bisa gitu dong pak! Saya udah lari-larian jauh dari gerbang" protes nya polos

"tetap saja kamu kan terlambat.." timpal pak ilham

"ish, yauda ni tas saya tolong ke bangkuin.. saya mau ke BK!" ujar khanza sambil memberikan tas nya kepada pak ilham dan berbalik

Murid-murid di dalam kelas tertawa melihat nya sedangkan pak ilham hanya menatap khanza dengan polos nya, namun tak lama ia sadar dengan kejadian tadi.

" KHANZAAA!!!" teriak nya kesal

∆∆∆∆∆

Jangan lupa voment nya!
Nunggu part selanjutnya gapapa kan?

See you!

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang