Part 27

65 3 0
                                    


Setelah pulang sekolah khanza benar-benar meminta ikhsan untuk pulang bersama nya, itu karena agar ibu nya percaya kalau khanza malam ini akan pergi bersama pacar nya. Padahal dia ada urusan pribadi menemui adik dari farid.

"ayo chan!" ujar khanza kesal karena ikhsan masih terus fokus pada ponsel nya.

Padahal hampir semua murid dikelas ini sudah pergi, dan disini hanya tersisa beberapa orang saja yang sedang menjalani kewajiban di kelas nya yaitu piket kelas dan tentu nya khanza dan juga ikhsan.

"lo niat gak sih bantuin gue?" tanya khanza pasrah

"ok, iyaiya.. Cepet!" sahut ikhsan dan menghentikan game di ponselnya

Melihat khanza yang sudah tidak mood ia pun mengulurkan tangan nya pada khanza yang masih merengut kesal

"jadi gak?" goda ikhsan

Khanza pun mengangguk dan menerima uluran tangan ikhsan.

Mereka pun berjalan keluar bersama menuju parkiran sambil bergandengan, bahkan teman di kelas pun heran dengan gelagat ikhsan yang belakangan ini sering menuruti khanza.

'Bodoamat, pacaran pura-pura juga dia sweet banget.. Pengen beneran deh Aaa! Gua baper nih chan' - teriak khanza dalam hati saking senang nya di bujuk oleh pria gamers macam ikhsan ini.

***

Setelah sampai di parkiran khanza meminta ikhsan agar memasangkan helm nya tapi iksan tidak mau akhir nya khanza merajuk.

"lo tuh ya, belajar dong chan.. Biar gak kaku amat depan nyokap gua" gerutu khanza

Akhir nya ikhsan memasangkan helmnya "udah ya" tanya ikhsan lembut

Khanza tersenyum malu malu dan mengangguk, ikhsan pun memasang helm nya sendiri.

Tak disadari dari jauh june yang berjalan berdampingan dengan vera tak sengaja melihat kejadian tersebut, entah kenapa hatinya terasa kesal melihat ikhsan yang bersikap lembut kepada khanza bahkan hingga khanza tersipu malu seperti itu.

Vera yang sedari tadi bercerita bahkan tidak june tanggapi.

"kak, kakak denger gak sih?" tanya vera kesal sambil melambaikan tangan nya di depan wajah june

June sedikit tersentak "Eh, kenapa?" tanya june polos tersadar

"huft, gajadi! Udah yuk pulang" timpal vera kesal dan mendahului june

June pun mengacak rambut nya frustasi, kenapa ia lupa keberadaan kekasih nya? Akhir nya ia pun mengejar vera.

^^^

Di perjalanan khanza dan ikhsan tidak ada pembicaraan bahkan tangan khanza tak melingkar di pinggang nya, ikhsan berusaha meraih tangan khanza hanya saja tangannya tak bertemu dengan tangan khanza karena khanza sedang sibuk merapi kan poni-poni nya.

Ikhsan tersenyum saat melihat khanza yang sedang merapi kan poni nya dari spion motor dan berniat menjahili khanza.

Ia pun mempercepat laju nya hingga khanza terkejut dan langsung melingkarkan tangan nya di pinggang ikhsan sambil memejamkan matanya.

Ikhsan yang merasa khanza bersandar di punggung nya pun tersenyum simpul apalagi khanza mengeratkan pelukan nya  'menggemaskan' - fikir ikhsan.

Sedangkan khanza kini sudah menggerutu kesal di dalam hati nya.

'gila aja ni orang! Mau ngajak mati bareng apa? Untung gua gercep'

*****

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang