CHANGE

Part 53

"Ngapain lo kesini?" ucap gadis ini dengan wajah datar tanda tak suka.

"Cuma ini satu-satunya cara supaya lo mau dengerin gue."

"Gue benci sama lo!" bentak gadis itu penuh penekanan.

"Masih belum jelas? Pergi. Dari sini." tuturnya lagi lalu menutup pintu rumahnya dengan kencang.

'Bug'

°°°

"Jihan, aku ga akan pergi." teriak pria itu masih berada diluar.

Jihan membuang jauh-jauh ingatannya, baru kemarin ia bertemu bobby dan keras tenang. Untuk apa pria itu kembali? Apakah dia ingin menghancurkan Bobby lagi?

"Sayang, siapa?" tanya ibunya.

"Bukan siapa-siapa." setelah mengatakan itu ia memasuki kamarnya.

Ibunya yang penasaran pun membuka gorden jendela dan melihat siapa yang datang.

"Loh, dia di Indonesia?" gumamnya pelan yang juga sedikit terheran.

Ia pun membuka pintu "kapan kamu pulang?"

Pria itu mendongak saat mendengar suara wanita paruh baya di hadapan nya "Tante!" gumamnya.

"Ayo masuk, tante lagi siram bunga di taman belakang." ujarnya ramah.

Kemudian pria itu tersenyum "makasih tante, tapi jihan-"

"Jangan khawatir, Jihan cuma butuh waktu."

Dengan ramah pula pria itu mengangguk kemudian ikut masuk, ibu Jihan mengajaknya ke taman belakang.

"Ibu bikinin teh mau?"

"Gausah tante, ngerepotin."

"Enggak kok, atau mau yang lain?"

"Emm, yaudah teh aja."

"Sebentar ya,"

Ibu Jihan meninggalkan pria itu sendiri yang sedang menikmati taman ini. Tak sadar, di belakangnya tampak Jihan menatapnya tak suka. Kenapa ibu selalu membuatnya sulit, ini sangat menyebalkan. Ia pun memilih kembali ke kamarnya, niatnya untuk menyiram tanaman tak jadi karena ibu membawa pria menyebalkan itu masuk.

***

Bobby mulai membaik sekarang, bahkan bisa saja hari ini akan pulang karena kondisinya benar-benar pulih.

"Gila lo bang, kepala masih dibuntel aje udah loncat-loncat gajelas." cibir fikri.

Bobby menatap fikri intens "mau gue hajar?"

"Gausah main hajar deh, sembuh aja belum lu!"

Semuanya tertawa mendengarkan perdebatan tak bermutu keduanya.