Part 42

48 5 1
                                    

Hari ini adalah hati minggu, dimana semua orang menikmati hati bebas mereka untuk menjalani harinya. Termasuk Yohan, pria atau siswa baru di SMAN 38 Jakarta. Ia adalah sahabat lama Zayland dan Bian dulu mereka selalu berada di sekolah yang sama, hingga kabar pindah cabangnya Restoran milik ibu Yohan merekapun berpisah saat memasuki SMA kelas 10.

Pagi ini pria berpostur tinggi dengan wajah tampan bak seorang pangeran ini sedang menikmati olahraga di pagi hari dengan jogging ditaman komplek apartemennya. Karena cukup lama ia berlari ia pun istirahat sejenak dan duduk disebuah bangku yang juga diduduki seorang gadis yang sedang istirahat pula.

Tanpa permisi Yohan duduk disamping gadis itu.

Namun, sepertinya ia pernah melihat gadis ini sebelumnya tapi dimana kira-kira?
Ah, karena tak ingin terlalu memperhatikan iapun menggelengkan kepala nya.

Gadis itu menoleh tepat pada saat Yohan sedang menatapnya, mata itu? Dia..

"Lo disini juga?" tanyanya sambil tersenyum

Yohan meneguk ludahnya, tidak ini tidak mungkin. Sudah hampir delapan bulan gadis ini tak tampak didepannya, mengapa ia melihat gadis ini?

"Yohan!" panggil gadis itu

Yohan menggeleng-gelengkan kepalanya, astaga dia bukan.. Oh dia Felly kenapa matanya sangat mirip dengan gadis lamanya.

"Eh, iya gue lari pagi.." timpalnya sedikit gagu

Felly mengangguk kemudian ia berdiri hendak pergi, namun belum sempat melangkah panggilan Yohan membuat gadis itu menoleh.

"Lo sendiri?"

"Hmm" setelah itu Felly pergi begitu saja.

Beda, benar-benar berbeda bahkan felly dan gadisnya.. Oh tidak, tidak ada gadis itu, dia felly yang sangat berbeda. Dia dingin, datar, terlebih lagi gadis itu memiliki kepribadian yang tomboy. Sangat berbeda jauh dengan miliknya, Felly bukan dia!

Tapi, baru kali ini.. Tidak juga, maksudnya dua kali ia melihat senyum manis gadis itu. Sebelumnya bahkan gadis itu tak pernah menoleh atau menatapnya begitu lama seperti tadi. Apalagi dengan senyumannya yang sangat dan tidak pernah terlihat, yang tak disangka semanis dan seindah itu senyumnya.

***

Khanza mengorek laptopnya mencari-cari informasi, ia terus membuka sosial media sekolahnya.

"Sial! Siapa yang berani private akun sekolah!?" teriak nya frustasi

Bibi datang membawakan segelas susu dan juga nasi goreng untuk khanza.

"Non, ini susu sama nasi gorengnya.." ujarnya

"Taro aja bi di nakas!" sahut nya tanpa menoleh

Bibi hanya menggelengkan kepalanya, saat hendak menutup pintu khanza memanggilnya.

"Bi, tolong telfon bang bob yah.. Bilangin khanza kesepian!" rengeknya

"Iya non, non mandi dulu aja biar seger.. Terus sarapan nya jangan lupa!"

Khanza berfikir sejenak, betul juga agar otaknya lebih fred pula.

"Ok bi.." sahutnya langsung beranjak dari kasur menuju kamar mandi

"Bi jangan lupa telfon bang bob!!" teriaknya setelah berada dikamar mandi

"Iya!" sahut bibi kemudian keluar dari kamar khanza.

°°°

Setelah selesai membersihkan diri, Yohan menggosok rambutnya dengan handuk kemudian mengambil beberapa makanan di kulkas. Ah, sepertinya makanan disini sudah hampir habis iapun berniat untuk membela beberapa makanan.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang