Saat suasana kembali hening, tiba-tiba dua orang gadis cantik datang dengan wajah menahan amarah sambil menggebrak meja sembarangan 'Brakk' membuat seisi kantin melihat kearah meja pojok yang ditempati felly dan teman-temannya.
Khanza terlihat kesal dan menyorot tajam kearah dua gadis tesebut "apa-apaan lo?" teriak khanza
Gadis yang ternyata teman Rahmi ini melipat kedua tangannya di depan dada dengan angkuh "apa?" tanya nya dingin "gue disini punya urusan sama cewek pecundang ini" tunjuknya pada felly
Khanza menyingkirkan telunjuk gadis itu dengan kasar "jangan pernah lo berani angkat tangan lo sedikit pun didepan temen gue!?" sewotnya
Gadis itu malah tersenyum miring "gue bilang gue punya urusan sama dia,dan bukan lo PENDEK!?" Ujarnya
Khanza menganga mendengar ucapan gadis itu "heh!? Lo pikir lo cantik hah!?" teriak nya kesal
"Fakta, lo emang pendek khanza!" ujar Rahmi meledek
"Dasar lo Jablay sekolah!?" teriak khanza benar-benar kesal
"Apa lo bilang!" timpal Rahmi tak terima "denger baik-baik, temen lo ini gaakan selamanya baik sama lo khanza.. Lagipula kalian ini baru kenal kenapa lo marah sampe segitunya? Harusnya lo itu diem dan gausah ikut campur!?" ujarnya lagi santai
"Lo-" ucapan nya terpotong disaat felly menahan lengan khanza
"Kita punya masalah apa?" tanya felly polos
"Cih, gausah so polos lo cabe!?" ujar Rahmi muak dengan tingkah felly "Nad, dia cewek yang udah bikin gue sama Aldy berantem hebat sampe Aldy mutusin gue!?" ujarnya lagi menatap felly tajam
"Lo! Berurusan sama kita itu sama aja dengan lo bangunin singa yang lagi tidur.. Dan satu hal, Lo itu semacam cabe pasar yang udah busuk minta si beli!" ujar gadis yang disapa Nanad oleh seluruh siswa disekolah ini
"Gini deh, yang seharusnya marah itu gue bukan dia" tunjuk Felly pada Rahmi
"Hello!? Ngaca dong lo! Tiba-tiba muncul disekolah ini dan ngaku-ngaku jadi pacar Aldy sampe dia mutusin gue dengan alasan kalo dia itu milik lo!?" teriak Rahmi kesal
"Rahmi, kita ini cewek berkualitas tinggi dan mereka ini cuma sampah sekolah yang pengen berkualitas jadi kita harus main halus sayang.. Gak perlu teriak kaya mereka gak guna!" ujarnya miring
"Iya mereka emang sampah! Terutama cewek baru ini yang kayanya emang dia pindah sekolah niat buat nyabe disini, iya gak!? Hahaha" ujar Rahmi sambil terbahak
"Bangsat!? Jaga mulut lo!?" teriak Felly yang mulai tersulut emosi
"Gausah di ladenin fell.. " Ujar zayland menenangkan
Khanza benar-benar geram dengan kelakuan dua gadis ini "lo berdua kalo punya otak mikir, terutama lo NANAD ADIA SISKA!? Harusnya lo mikir siapa orang yang udah ngerusak hubungan orang.. Semuanya!? Kalian dengerin gue baik-baik! Felly sama Aldy itu udah pacaran lama,sedangkan dia baru juga tiga bulan ini jadian dan kalian perlu tau yang menyatakan cinta duluan itu siapa diantara Aldy sama Rahmi.. Kalian gatau kan kalo cewek ini yang tembak Aldy dan maksa buat pacaran tapi sayangnya ternyata dia cuma jadi SELINGKUHAN ALDY!? Dan lo! Harusnya malu labrak cewek yang udah lo bikin ancur hubungan nya.. Mikir anjing!?" teriak khanza tersenyum miring dan diakhiri dengan wajah kesalnya
"GAK MALU LO LABRAK ORANG TAPI SALAH SASARAN!?" Teriak Silva dan Rara yang baru saja tiba dan ikut nimbrung seketika "Muka tembok !?" bisik Rara saat melewati dua gadis tersebut
Wajah mereka benar-benar menahan malu,mereka tak terima "Anjing!?" gumam Nanad sambil mengepalkan tangannya
"Lo denger baik-baik, lo gaakan tenang sekolah disini apalagi lo udah mempermalukan kita disini.. Gue jamin akan banyak luka yang akan lo alami disekolah ini sebelum lo pergi dari hidup gue ngerti lo!? Cermati ucapan gue!!" ujar Nanad kemudian berlalu dari sana diikuti Rahmi yang terlihat kesal.
Saat keadaan masih terasa riuh dan tegang Zayland pun melempar tatapan sinis dan tajamnya, hingga semua siswa bergidik dan kembali pada kegiatan masing-masing.
"Kalian tuh ya!! Bikin kesel deh, untung kita dateng jadi gak terlalu tegang.. " kesal silva sambil berkacak pinggang
Dan mereka tidak menggubris sama sekali ucapan silva yang tak berfaedah tersebut
" udah pada persen belom nih?" tanya Rara
"Eh,gue belom.. Keburu dateng nenek lampir tadi tuh!" ujar june
"Yaudah, yang belum pesan langsung gue pesenin!" timpalnya menyiapkan otak dan telinga
"Batagor tiga, jus jeruk 2, sama lemon tea satu!?" ujar june
"Ok, silva lo pesen apa?" tanya Rara
"Eumm,bakso sama lemon tea deh!"
"Ok!? Kalo gitu waiting for ten minutes!?" iapun pergi memesan makanan
Saat Rara pergi mereka kembali memainkan ponsel mereka.
Hingga June merasa bosan dengan gamenya dan berniat menjahili khanza lalu dengan iseng nya ia mengambil ponsel khanza
"Ish,apaan sih lo?" kesal khanza
"Kenapa? Ambil nih!" timpal June mengangkat ponselnya tinggi-tinggi
"June!? Balikin hp gue!!" teriak khanza kesal mencoba meraih ponselnya
"Haha.. Makanya kalo tumbuh tuh keatas bukan kebawah! Naik naik bukan turun!?" ujarnya terkikik
"Heh robot, balikin gak hp gue!? Lagian lo pikir badan lo bagus apa, paling juga perut lo itu item kerempeng.. Dan gausah ngejelekin orang deh!?" kesalnya
"Oh, lo nantangin gue nih atau ngode juga!?" ujar June dengan smirknya
June mencoba melepaskan pakaian nya hingga membuat khanza melotot
"Heh jangan gila lo!? BEGO!? Pake baju lo!" teriak khanza sambil menutup matanya
June terbahak melihat wajah khanza memerah seperti itu "haha.. Bukannya tadi lo yang nantangin yah!!" ujarnya masih terbahak
Diaz jengah melihat mereka dan melihat sekeliling yang menatap kearah meja tempat mereka sekarang "lo berdua tuh malu-maluin tau gak!?" bisik nya geram
"Sini in hp gue" kesal khanza yang langsung mengambil ponselnya paksa dan kembali duduk dengan wajah kesal
Tak lama Rara tiba dengan pesanan teman-temannya
"Pesanan datang!? Ulala.. " hebohnya
Saat Rara hendak menurunkan pesanannya tiba-tiba khanza menghentikan lengannya.
"Mana pesanan June?" tanya nya
June mengernyit bingung, ada apa? Pikirnya.
∆∆∆∆∆
Anyeong next part yah:)
Jangan lupa vote,kritik and sarannya!!Gomawo:)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE
Novela JuvenilCerita ini diambil dari kisah seorang gadis remaja yang harus menerima anggota baru dalam keluarganya, ia harus menerima seorang kakak dan ayah yang membuat nya semakin membenci keluarga nya. FELLYSIA ADZKIA MALVINA. Gadis yang berani berubah dan...