Part 26

66 2 0
                                    


Sekitar beberapa jam felly pun sampai di Indonesia tepatnya di bandara soekarno-hatta.

Kini dia sudah berdiri di luar bandara sambil membawa koper nya sedang menunggu taksi untuk segera pulang kerumah nya, sesekali ia melirik jam yang bertengger di tangan kiri nya dan sudah sepuluh menit felly menunggu disini.

Tak lama ada mobil yang berhenti dan menurunkan kaca mobil

"lo di Indonesia?" tanya nya yang membuat felly menoleh kepada nya

"kak azka" ujar felly membulatkan mata nya

Kenapa pria itu ada disini? Apa dia tidak sekolah?

"heh! Ngapain bengong lo? Masuk sini gua anter pulang" ujar nya menepuk kursi penumpang di bagian depan samping kirinya.

Felly terdiam sejenak kemudian mengangguk dan memasuki mobil, tapi sebelum nya ia memasukan kopernya terlebih dahulu ke kursi belakang lalu azka pun melajukan mobil nya.

-
-

Di dalam mobil mereka sedikit canggung namun bagi felly dia sudah terbiasa diam jadi tidak merasa aneh.

Akhir nya azka membuka suara "emm, kemaren gua nganterin lo kerumah khanza sekarang kesana lagi atau kemana?" tanya azka yang fokus menatap jalanan di depan

Felly menoleh "kalo ga keberatan si, kerumah gua aja" timpal nya

Dan setelahnya suasana kembali canggung..

^^^

Setelah bel istirahat tadi rara dan silva sudah lebih dulu berada di kantin

"haha.. Ngakak anjir masa ya di putusin bukannya nangis malah bilang makasi dan ngajak jadian cowo yang lewat" ujar silva terbahak bahak tidak karuan

"apa lucu nya sih? Daritadi lo ngakak gajelas" heran rara

"apaan si, ya lucu lah! Udah ah gua harus update haha.."

"ya ampun va, gabisa apa lo ga update sehari aja" ujar fikri yang baru saja tiba bersama teman nya

"apaan lo sirik aja! Eh ada mas Tian, tumben mampir sini mas?" ujar silva saat melihat tian di samping fikri

"Eh iya va, ini si fikri minta di temenin kata nya" sahut Tian

"oh" silva hanya mengangguk tanpa menoleh kembali

"Ra.. Minta dong gua haus ni" ujar fikri menunjuk minuman rara

"kebiasaan. Nih!" rara pun memberikan minuman nya

Fikri langsung menerima nya dengan senang hati

"tumben nih, anak-anak pada kemana?" tanya Rara

"heem, mereka kemana ya kok belum pada dateng" sahut silva yang juga heran sambil mengedarkan pandangan nya

"chingu-ya" teriak khanza berlarian ke arah mereka

Mereka hanya berdecak malas sambil menutup kuping mereka

"sayang ku.. Gua gabawa duit ni! Jajanin yaa?" ujar khanza merangkul bahu fikri sambil menurunkan alis nya tak lupa ia pun tersenyum genit

"apaansi lo, gausa nyabe disini!" umpat fikri melepas rangkulan khanza

"yee.. So cakep lo" timpal khanza kesal dan langsung duduk di samping fikri

"TIANNN!!" teriak khanza histeris saat baru menyadari kehadiran Tian yang hanya tersenyum kikuk

"yaampun lo ganteng deh, traktir gue yaa????" ujar khanza dengan senyum maut nya sedangkan Tian sudah menelan saliva nya dan hanya mengangguk polos

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang