Part 48

41 4 0
                                    

Jihan bersama kedua sahabatnya berjalan memasuki sebuah cafe. Seketika ia terkejut kala seorang Pria keluar dari cafe itu, pria itu menatapnya penuh rindu.

Jihan memalingkan pandangannya, ia tak ingin bermasalah dengan Bobby. Namun saat ia hendak masuk dan mencoba mengabaikan pria itu justru menahan lengannya.

"Segitunya lo benci sama gue?" ucap pria itu penuh nada lara.

Jihan menghempaskan cekalan pria itu dan memasuki cafe tanpa menolehkan kepalanya. Pria itu mengusap wajahnya gusar.

"Jihan, kenapa lo cuekin dia?" tanya sahabatnya

"Kalian jebak gue?" tanya nya dengan nada emosional

"Engga gitu, kita cuma mau lo gak ada masalah kedepannya."

Jihan membuang muka, muak dengan apa yang dikatakan sahabatnya. Justru apa yang mereka lakukan adalah mengundang masalah besar dalam hidupnya.

Iapun bangkit dan pamit untuk pulang lebih cepat "gue balik!"

Kedua sahabatnya menatapnya dengan penuh penyesalan, tidak seharusnya memang mereka terlalu ikut campur soal ini.

Diperjalanan ia menaiki taksi, supirnya mengatakan bahwa seseorang mengikuti mobil ini sejak ia masuk mobil ini. Jihanpun menoleh ke belakang ingin melihat siapa yang mengikutinya.

Dan ia menghembuskan nafasnya berat hingga memejamkan matanya sejenak.

"Pak, kita minggir dulu aja!" ujarnya dan supir pun meminggirkan mobilnya.

Motor itu berhenti dan si pengendara melepas helmnya saat Jihan keluar dari mobil dan berbalik menatapnya.

"Apa sikap gue tadi belum menjelaskan semuanya?" pekik Jihan dari jauh.

Pria itu turun dari motornya dan menghampiri Jihan.

"Gue gamau lo pergi gitu aja ji.." ujar pria itu penuh penyesalan.

"Kesalahan lo ga akan bikin gue balik sama lo sampai kapanpun, gue benci sama lo!" tegas Jihan mendorong kuat bahu pria itu.

"Jangan pernah ganggu hidup gue lagi." ia pun memasuki taksi dan menyuruh sulit untuk menjalankan mobilnya.

Pria itu hanya pasrah, mungkin lain kali ia akan menjelaskan pada Jihan.

...

Gadis itu menangis tanpa suara, ia menyesal telah melanggar janjinya dengan Bobby. Ia pun mengusap airmatanya perlahan.

-
-

Sampai di rumah ia sepertinya melihat Bobby baru saja dari rumahnya, tapi kenapa Bobby tidak masuk.

Iapun segera membayar taksinya dan memasuki rumah.

"Bu!" panggilnya

Ibunya menoleh saat sedang menonton televisi "kenapa sayang?"

"Apa bobby kerumah?"

"Enggak, dia gaada kerumah. Kenapa emangnya sayang?"

Bahu Jihan merosot perlahan "gapapa, Jihan masuk dulu!" iapun memasuki kamarnya.

°°°

Setelah beberapa orang pulang, Felly masih disini menikmati pemandangan kolam ikan dirumah khanza.

"Fel, lo nginep disini?" tanya khanza

Felly bingung tapi mungkin dia akan menginap lain kali "engga gue balik aja."

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang