Part 38

43 4 0
                                    


June sendiri kini berbaring di kasurnya dengan mengacak rambutnya asal, ia frustasi. Mengapa hanya karena study itu ia harus mengakhiri hubungannya dengan Vera, dan mengapa gadis itu harus selalu mengaitkan segala sesuatu dengan Khanza. Ah sial! Ini membuatnya gila.

"Arghhh.. " Pekiknya

'Tok.. Tok'

Mendengar seseorang mengetuk pintu kamar nya, ia langsung terbangun dan membuka pintunya.

"Apa?" Ujarnya sangat datar tanpa ekspresi

Heny menoyor kepalanya "dasar gila lu, turun makan cepet.. " Ujarnya yang kemudian menarik june

June hanya pasrah ditarik oleh kakak perempuan nya ini.

"Sayang, kok kamu dikamar terus.. Kalo sakit harus makan, masa gara-gara cewek jadi lembek super!" Ledek ibunya yang kemudian tertawa bersama kakanya

June memutar bola matanya malas "apaan sih bu, gausah bawa-bawa privasi ku dehh!"

"Kita tidak membahasnya, kamu saja yang terlalu terang-terangan" Sahut ibunya sambil melirik Heny

"Ish.. " June malas iapun mengambil ikan yang dimasak ibunya dan juga nasinya

***

Sedangkan disekolah saat ini sedang disibukkan dengan masalah Zayland dan Bian.

"Bang, udah lah.. Bian gak salah" Ujar Silva menjauhkan Bian dan Zayland

Zayland membulatkan matanya, apa katanya tak salah? Jelas-jelas pria ini menganggu anggota nya.

"Gausah ikut campur.. " Ujar zayland dingin

Bian mengangkat alisnya "berapa kali gue bilang sama lo, sekali satu diantara lo cari masalah sama gue.. Itu sama aja kalian cari mati!"

Cih, mendengar nya membuat zayland ingin muntah. Dia pikir dia siapa ingin mengganggu anggota yang disegani di sekolah ini.

"Jangan harap sekolah kasih keringanan buat lo!" Ancam zayland sebelum ia pergi meninggalkan kerumunan siswa.

Silva sendiri terkejut melihat itu, astaga ketua OSIS nya ini terlalu protektif dengan anggota nya.

Bian kembali duduk dengan tenang tanpa merasa bersalah telah membuat keributan di sekitarnya.

"Bian, lo gangguin anak OSIS ya?" Tanya Silva mendekati Bian yang duduk sambil menghembuskan asap rokoknya.

Bian tak menjawab, untuk apa? Memangnya siapa gadis ini? So ingin tau masalahnya.

Silva kesal dengan diamnya Bian "gue nanya sama lo!"

Bukannya Bian yang menjawab justru teman tongkrongan nya yang menyahut dengan lantang dan tertawa.

"Etdah, udah dicuekin masih ngarep jawaban lu bo? Ngaca?" Ujar pria berambut ikal dengan dasi diikatkan dikepalanya itu

Silva mendelik sebal, dasar pria aneh. Dia bahkan tak mengajaknya bicara, menyebalkan.

Silva pun pergi dari sana dengan wajah kesalnya.

"Bi, lo yakin gamau sama tu cewek?" Tanya salah satu temannya

Bian mengangkat bahunya tandak tak peduli.

"Okeh, kalo gitu izinin gue jadiin dia salah satu diantara mereka gimana?" Ujarnya lagi dengan senyum miring sambil menunjuk beberapa gadis yang sedang berdiri berharap mendapat sapaan dari pria itu.

"Jangan sentuh siapapun yang termasuk golongan zayland, ngerti lo?" Ujarnya singkat namun sarkas.

Pria itupun hanya mengangguk, baiklah itu tidak akan terjadi.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang