Part 63 [Lombok]

24 6 0
                                    

Pagi ini sekolah sudah ramai oleh siswa-siswi kelas sebelas yang akan berangkat School trip di kota Lombok. Kini orang tua dari para siswa sama-sama mengantar mereka ke sekolah untuk menitipkan anak-anaknya kepada guru-guru yang akan ikut bertanggung jawab dalam menjaga murid-murid nya ini.

Felly melihat sekeliling nya, cukup banyak teman-temannya yang diantar oleh orang tuanya. Sebenarnya ia iri, sudah lama ia tak bicara dan melihat ibunya apalagi dengan kepergian nya sekarang, membuatnya semakin rindu. Tapi apa boleh buat, ia masih kecewa pada ibunya yang tidak bisa menghargai dirinya.

Diaz tau, betapa sedihnya Felly sekarang. Gadis itu bahkan tampak murung. Ia memutuskan untuk menghampiri Felly.

"Felly.. "

Felly menoleh dan seketika wajahnya berubah menjadi malas.

Namun saat ia hendak pergi, Diaz menahannya.

"Fel, ibu dateng kesini. Dia dijalan sekarang."

Mendengar itu membuat Felly hening, ia sangat ingin berpamitan pada ibu kesayangan nya.

"Dia dateng kesini buat lo, bukan buat gue!" Ujarnya yang kemudian pergi begitu saja.

Diaz cukup terkejut, memang ibu tirinya datang kesini juga untuk nya tapi tujuannya adalah Felly, meski begitu Felly tetap anak kandungnya.

...

"Makasih papih, aku gabung sama temen-temen yah.. " Ujar Khanza setelah memeluk ayahnya.

Ayahnya tersenyum "baiklah, jangan nakal disana."

"Iya pih, bye!" Khanza pun pergi bergabung dengan kelompoknya sambil melambaikan tangannya.

Silva, Eva, Luna dan Felly sudah berkumpul. Mereka tinggal menunggu Khanza dan Rara saja.

"Pagi guys!! Kalian udah nunggu lama yah?" Ucap Khanza saat baru saja tiba.

"Lama banget, untung Bis nya masih berangkat satu jam lagi." Sahut Eva kesal.

Khanza sendiri malah cengengesan saja. "Rara mana?"

Pertanyaan nya membuat mereka melongo "lah gue kira bareng lo. Jangan-jangan lo tinggal ya!?" Pekik Silva tak percaya.

Khanza menautkan kedua alisnya "emang dia bilang bareng gue?"

"Ya kan lo sodaranya, masa kalian gak barengan sih!"

"Mana gue tau, dia kan punya rumah sendiri." Ujar Khanza tak peduli.

Tak lama Rara tiba dengan tergesa-gesa.

"Halo guys, gue telat banget yah?" Tanya nya panik.

Khanza menatapnya malas "banget, tuh bahkan anak cowok udah sampe di bulan." Ujarnya asal.

Rara menatap Khanza datar "lo pake ninggalin gue lagi." Kesalnya.

Mulut Khanza membulat "yehh, ya kalo niat numpang datengnya pagi-pagi dong."

"Namanya juga begadang, ini aja gue siapin barang tadi malem."

"Gue juga malem, tapi masih bisa bangun pagi tuh. Lo nya aja yang kebo!" Ledek nya.

Rara mencebikkan bibirnya "enak aja, gue paling rajin ya sorry!" Timpalnya tak mau kalah.

Mereka terus berdebat sampai Zayland datang menghampiri mereka.

"Felly, gue mau ngomong bentar." Ujarnya.

Felly mengangguk kemudian mengikuti Zayland menjauhi keramaian.

"Ada apa?"

"Tante Kinan mau ketemu lo, dia diarea cowok sama om Rei." Ujarnya

Felly malas sekali, tapi jika Zayland yang meminta mungkin ia akan kesana.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang