Seteleh bel istirahat berbunyi tadi, khanza dan felly pergi ke toilet terlebih dahulu.
"Za, cepetan ih.." seru felly bosan
"Bentar" timpal khanza keluar dari toilet sambil merapikan rambutnya
Selesainya khanza, merekapun menuju kantin.
'Apa dikantin bakalan ketemu diaz? Engga engga, jangan sampe atau dia makin seenaknya nanti nanya-nanya gue!?' fikir felly tak tenang
"Fell.." ujar yang melihat felly melamun
"Eh!"
"Lo kenapa? Ada masalah lagi dirumah?" tanya khanza
"Em engga kok" ujar nya sesantai mungkin
Khanza hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
-
-Saat tiba dikantin mata khanza berbinar melihat june disana, ia berfikir pasti asik jika ia mengganggu june lagi lebih tepatnya menjahili pria so tampan itu.
Felly yang melihatnya menubruk bahu khanza pelan dan menautkan alisnya tanda bertanya kenapa?
"Eh kenapa?" sahut khanza bingung
Felly memutar bola matanya malas dan berjalan saja mendahului khanza yang kebingungan.
"Tulis pesenan kalian disini.." ujar felly menyodorkan selembar kertas dan satu buah ballpoint
Merekapun mulai menulis pesanan mereka, sedangkan khanza langsung saja menyerang june dengan duduk disamping pria itu.
"June!?" pekiknya
"Apaan?" datarnya
"Gimana acara lo tadi?"
June menatap heran ke arah khanza dan menggelengkan kepalanya "gajelas!!"
"Ihh, itu loh tadi yang di depan toilet.. Kan lo abis ngapel disana" ujarnya meledek
Rara dan silva saling tatap satu sama lain kemudian terbahak, berbeda dengan fikri yang kini sedang menulis pesanannya.
"Cie yang pagi-pagi ngapelin doi.. Depan wc pula!? Hahaha" ledek fikri yang kemudian ternahak puas
June hanya diam tak menanggapi, jujur ia malas berdebat dengan gadis menyebalkan ini.
Khanza berhenti tertawa saat melihat raut wajah june yang berbeda seratus delapan puluh derajat.
"Heh, tumben banget lo ga nyautin gue!?"
June hanya memainkan ponselnya tak menggubris khanza sedikitpun.
Khanza malah kesal melihat june tak menganggapnya "dasar gaasik lo!?" ujarnya yang hendak duduk
Namun, tiba-tiba seorang pria datang mengejutkan semuanya.
"By!!" panggilnya lembut
Semua yang ada di meja itu otomatis menoleh kaget, bahkan khanza pun masih dalam keadaan tanggung duduk sambil mengerjakan matanya.
"Ekhem, maksud gue felly!?" lanjutnya kikuk
Keadaan kembali tenang, namun terdengar bisikan para siswa yang melihat Azka datang kearah meja mereka.
"Emm, kenapa?" tanya felly yang entah kenapa ia sangat gugup
Azka tersenyum "makan bareng gue yuk!"

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE
Novela JuvenilCerita ini diambil dari kisah seorang gadis remaja yang harus menerima anggota baru dalam keluarganya, ia harus menerima seorang kakak dan ayah yang membuat nya semakin membenci keluarga nya. FELLYSIA ADZKIA MALVINA. Gadis yang berani berubah dan...