Part 65 [Lombok]

26 5 1
                                    

Di tempat para pecinta es krim, mereka asik mengantri dan memesan es krim.

"Wuihh, kayaknya enak si.." Ujar Rara antusias melihat es krim di hadapan nya.

Luna sendiri hanya mengangguk setuju.

Lalu es krim pun mereka dapatkan masing-masing satu.

"Emm enak juga, seger banget!" Ucap Rara dan Luna.

"Enak?" Tanya Dika ragu. Mereka mengangguk meyakinkan.

Kemudian mereka fikir, ada baiknya mereka melakukan kertas gunting batu. Untuk ditraktir.

"Kayaknya ini enak, kertas gunting batu. Yang kalah traktir!" Usul Ikhsan.

Merekapun melakukannya, meski agak Canggung karena harus membiarkan wanita membayar makanan ini.

"Baiklah, oh Luna. Berikan uangnya! Kau harus mentraktir kami." Ujar Dika.

Kemudian Luna menyerahkan uangnya pada penjual.

Dika asik memakan sate usus traktiran Luna.

Setelah itu mereka kembali ke tempat dimana mereka berkumpul untuk menunggu yang lain.

Luna baru menyadari bahwa Ikhsan adalah salah satu siswa laki-laki yang cukup tampan, dan dia anak baru dikelasnya yang belakangan ini dekat dengan Khanza.

"Eh, lo yang duduk sama Khanza ya!? Ikhsan yang sering dipanggil can can gitu sama si pendek." Seru Luna sedikit genit.

Ia juga melirik Dika sekilas "dan lo.. Ya ampun anak baru yang barengan sama anak baru cewek itu yah, ya ampun kita belum kenalan.." Ujarnya lagi dengan senyum genit sambil mengulurkan tangannya.

Zayland menggelengkan kepalanya atas kegenitan salah satu siswi disekolah nya.

"Kita belum kenal banget kan, gue Luna." Ujarnya.

Rara bergidik geli "aduh, genit banget si lo!" Pekiknya jijik.

Tiba-tiba datang lah Bian bersama anak-anak yang ikut dengannya.

Silva membulat kan matanya melihat es krim ditangan Rara.

"Mau!" Rengeknya kemudian Rara memberinya es krim.

"Uuh enak banget, nyesel gak ikut kalian."

"Eh tapi kita dapet bonus jus tadi." Sahut Eva.

Para gadis ini mengobrol sambil menunggu yang lain, sedangkan para pria asik menikmati makanan mereka.

"Eh Bobby sama June kemana?" Tanya Zayland.

"Cari kedai. Katanya mereka pilih nyari nasi!" Jawab Bian santai.

-
-

Felly, Khanza, June dan Bobby sudah di dalam kedai sambil menunggu pesanan datang.

"June lo ngeres banget sumpah!" Pekik Khanza kesal kemudian menjitak kepala June.

"Aelah, gausah dijitak juga dong. Sakit nih,." Ringisnya.

Felly dan Khanza hanya tertawa saja melihat kelakuan mereka yang selalu saja bertengkar.

Hingga pelayanan datang dengan beberapa pesanan.

"Ok, karena kita terbiasa makan dan minum dari yang paling tua. Kalo gitu, lo minum dulu bang. Lo kan paling tua!" Ujar June.

"Sembarangan!" Timpal Bobby.

"Kalo gitu, lo yang beresin meja karena disini lo yang termuda." Balasnya.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang