Part 67 [Lombok]

41 4 1
                                    

"Baiklah, Anak-anak kita akan memulai orientasi nya." Ujar Pak Jino.

"Orientasi ini, adalah pengenalan perjalanan kita kali ini yang akan membuat kalian mengenal banyak hal." Ujar bu Kirana di depan siswa-siswi.

"Pak Choki silahkan jelaskan."

Pak Choki pun mengeluarkan agenada perjalanan dan jadwal kegiatan para siswa Perharinya di Lombok ini.

Bian yang melihat jadwal agenda yang sangat padat sudah sangat malas melihatnya, apalagi kegiatannya pasti akan membosankan.

"Harus ada agenda ya pak?" Tanya nya.

"Aduh banyak banget lagi!" Keluh nya.

Dika justru senang karena akan membuatnya semakin banyak waktu bersama Felly dan teman-teman barunya disini.

"Itu cukup menyenangkan!" Ujarnya.

Setelah menempel agendanya di papan White board pak Choki juga tak lupa menjelaskannya.

"Ini adalah agenda yang akan kita laksanakan, bapak harap kalian mematuhi peraturan yang ada." Jelasnya.

"Sebelumnya kita akan memilih salah satu siswa dan siswi untuk mewakili kalian semua. Mereka akan membacakan peraturan nya." Ujar Bu Kirana.

"Dari pria silahkan, Bian ayo kemari. Dan dari wanitanya, emm Luna ayo kedepan." Ujarnya.

Keduanya pun maju untuk membacakan peraturan nya.

Bu Kirana memberikan buku aturannya. "Silahkan dibaca dengan suara keras." Ujarnya.

Mereka melakukan apa yang diperintahkan, lalu setelah nya mereka kembali bergabung dengan yang lainnya.

"Baiklah, setelah mendengar peraturan nya. Sudah pasti kalian tau apa yang harus kalian lakukan dan tidak boleh kalian lakukan. Mari kita periksa isi koper-koper kalian." Ujar bu Kirana.

Mereka cukup panik dengan ungkapan Bu Kirana tadi, dan mereka hanya bisa pasrah saja dengan apa yang mereka bawa.

"Kami memeriksa, karena kami hanya tidak ingin kalian membawa sesuatu yang tidak seharusnya kalian bawa." Ujar Pak Jino.

"Itulah mengapa kami melakukan pemeriksaan ini." Ujarnya lagi.

"Tapi sebelumnya, bapak akan memberikan tambahan poin bagi yang jujur mengatakan nya sekarang sebelum pemeriksaan isi koper dimulai." Ujar Pak Choki.

Tak terduga Yohan mengangkat satu tangannya. "Pak Choki!" Panggilnya.

Pak Choki langsung menoleh "ah iya Yohan, kenapa?"

Yang lain terkejut, Yohan cukup berani jujur di depan banyaknya para siswa.

"Saya membawa sesuatu yang seharusnya tidak saya bawa diperjalanan ini." Ujarnya.

Kemudian yang lain mulai gugup apa yang akan terjadi setelah ini.

Yohan mengeluarkan sesuatu dari dalam kopernya.

"Saya membawa propolis untuk kelompok saya, tapi ini bukan propolis asli." Ujarnya menyerah kan barang itu.

"Bawa itu kesini." Ujar Bu Kirana.

"Coba kita lihat." Sahut Pak Jino.

Pak Choki pun membawanya dan menyerahkan barang itu pada Pak Jino.

Bian menatapnya malas "dasar gila, kalo mau jujur ngapain dibawa!" Tukasnya.

Dan para guru terkejut melihat isi dalam propolis itu, isinya adalah Bir.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang