Part 15

95 6 0
                                    

Setelah lama di sungai han felly pun mengajak dua sepupu nya kembali ke rumah.

Sesampai nya dirumah, felly tidak langsung mandi dia duduk di belakang rumah menikmati udara di pagi hari.

Lalu tante nya datang membawa segelas susu "felly, wae an deul-eoyo?" tanya tante felly
(felly kenapa tidak masuk?)

"naneun sinseonhan gong-gileul" ujar felly menghirup udara nya dalam dalam
(aku ingin menikmati udara segar)

"huhh, yeogiui gong-gineun jeongmallo sinseonhabnida!" timpal tante sama sama menghirup udara segar
(huh, udara disini benar benar segar)

"sungmo, have you ever thought of living in Indonesia and not going back to your country?" tanya felly
(tante, apa kau pernah berfikir untuk tinggal di indonesia dan takkan kembali ke negara mu?)

"huh, it's clear. Never will even though Indonesia has extraordinary beauty, but this my country! This is where everyone loves me" ujar tante
(huh, sudah jelas tidak akan pernah. Meskipun Indonesia memiliki keindahan yang luar biasa, ini lah negeri ku! Disini lah semua orang menyayangi ku)

"bulhaenghida, naneun neowa gatji anhda" ujar felly menunduk sambil menghembuskan nafas berat nya
(sayang nya, aku tidak seperti mu)

"mworago? Maduga neil salanghae, neoui eommeoni kke dol-awa!" sahut tante lembut
(apa nya? Semua orang menyayangi mu, kembalilah pada ibu mu!)

"ah, beolsseo.. Naneun igeos-eul tolonhago sipji anhda, naneun syawo halgeoya" ujar felly sedikit dingin
(ah, sudahlah... Aku tidak ingin membahas ini, aku akan membersihkan diri)

Felly pun memasuki rumah, tante nya hanya menggelengkan kepala memang anak ini sulit di ajak bicara saat ini.

****

Sedangkan di kantin sekolah sudah ada diaz yang baru saja duduk bersama june dan fikri, diaz sedang sibuk dengan pikiran nya sendiri.

"diaz, lo gak pesen apa apa ni?" tanya june

Diaz tak menanggapi,June pun menuju bu siti untuk memesan makanan.

Tiba tiba fikri heboh bertanya tentang felly "diaz, lo sama felly kenapa si? Padahal kan kalian gak terlalu akrab tapi sampe abang abangan gitu" ujar fikri penasaran

"bokap gua nikah sama nyokap nya" ujar nya malas

"whattt?!!" sahut fikri membulatkan mata nya "jangan bilang dia ke korea juga gara gara lo?" tanya fikri

"gue gatau" sahut diaz santai "gausah bocor!" ancam diaz tajam

"siapa yg mau bocor! Nanya doang juga" sahut fikri sewot

Tak lama june datang dengan makanan pesanan di tangan nya.

"ngapa nih? Tegang semua!" ujar june saat suasana hening seketika

Diaz hanya melenggang pergi tanpa basa basi.

"kenapa tuh anak?" tanya june lagi heran

"gatau, udah sini pesenan gue" timpal fikri sambil mengedikan bahu

June pun duduk namun tak lama terdengar teriakan khanza.

"Hello-Hello! Gue sendirian.. Eh june lo gak ngapel?" tanya khanza dan langsung duduk di samping june

"berisik budeg telinga gue!" ujar june dingin

"dih biasa aja ge, tapi kan ya lo biasa nya mojokin vera di toilet" sahut khanza sambil menyomoti kentang yang di pesan june tadi

"enak aja lo! Gue masih waras" timpal june

"masaa" ujar khanza biasa

"udah sana lo jajan" timpal june kesal

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang